REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata Arief Yahya menggelar pertemuan dengan Duta Besar (Dubes) Turki untuk Indonesia Şander Gürbüz, Selasa (18/14). Dalam pertemuan yang digelar di Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Jakarta Pusat itu, Dubes Sander membawa kabar menggembirakan untuk pengembangan pariwisata di Indonesia.
Menurut Dubes Şander, ada beberapa pengusaha dari Turki yang tertarik untuk berinvestasi di bidang pariwisata di Indonesia. Destinasi yang jadi incaran investor Turki adalah Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Lombok memang semakin berkibar di pasar Timur Tengah. Pulau di sebelah timur Bali itu mampu menyabet dua penghargaan prestisius pada ajang World Halal Tourism Award 2016. Dubes Şander bahkan langsung menyebut nama salah satu investor top di Turki yang berminat masuk Mandalika. “Rixos Hotels,” sebutnya di hadapan Arief.
Rixos Hotels dikenal sebagai jaringan hotel mewah. Kini, perusahaan yang didirikan Fettah Tamince pada 2000 itu sudah mengoperasikan 27 hotel mewah di Eropa dan Timur Tengah. Selan itu, ada kejutan lain dari Dubes Şander. Menurutnya, Turkish Airlines akan menambah frekuensi penerbangan ke Jakarta.
Sedangkan yang benar-benar masih fresh adalah rencana Turkish Airlines terbang langsung ke Bali. Aksesibilitas wisman asal Turki ke Bali pun akan semakin mudah.
Tentu saja Menpar Arief Yahya merasa happy dengan kunjungan Dubes Turki yang membawa sederet kabar bagus itu. Mantan direktur utama PT Telkom itu berjanji akan memfasilitasi investor Turki yang hendak menanamkan modal di bidang pariwisata di Indonesia.
Untuk rencana investor Turki masuk ke Mandalika, Arief akan menyambungkannya dengan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC). Sedangkan untuk Turkish Airlines, Arief akan mengoneksikannya dengan Angkasa Pura I dan II. “Sehingga proses kerja sama lebih cepat dan lancar,” ujar dia, kepada Dubes Şander.