Ahad 16 Apr 2017 12:35 WIB

Peselancar Dunia ikuti Surfing International Krui Pro 2017

Wisatawan Mancanegara bermain selancar air / Ilustrasi (Mahmud Muhyidin)
Foto: Mahmud Muhyidin
Wisatawan Mancanegara bermain selancar air / Ilustrasi (Mahmud Muhyidin)

REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG - Sebanyak 71 peselancar berkelas dunia siap menari di tengah pusaran ombak Pantai Tanjung Setia Krui untuk menjadi yang terbaik dalam lomba Surfing Internasional Krui Pro 2017, 14-16 April 2017.

"Dari keseluruhan peserta lomba, 51 peselancar berasal dari beberapa negara yang memiliki peselancar kelas dunia seperti Australia, Brasil, Selandia Baru, Korea Selatan, Yunani, Amerika Serikat, Jepang dan Hawai. Sisanya peselancar tuan rumah Indonesia, terima kasih kepada Kementerian Pariwisata (Kemenpar) yang telah mendukung acara ini," kata Bupati Pesisir Barat Agus Istiqlal saat melakukan jumpa pers di Hotel Horison, Bandar Lampung, Jumat (14/4).

 

Agus menambahkan, untuk event ini, Pemda Lampung Barat bekerjasama dengan Kemenpar dengan World Surf League (WSL) dan Asian Surfing Championship (ASC) serta Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PSOI). Asdep Strategi Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar, Ratna Suranti memaparkan ketinggian ombak pantai Tanjung Setia mencapai 7 meter dan panjang mencapai 200 meter. Ini menjadi daya tarik bagi para peselancar.

"Ini merupakan new area, destinasi baru wisata, pantai yang memiliki ombak terbaik bagi peselancar sepanjang musim. Kita akan terus meng-eksplore dan mempromosikan area ini menjadi surga bagi peselancar yang berkelas dunia," katanya.

Ia juga mengatakan selain tempat baru pada para peselancar, Kemenper juga ikut konsep 3A yakni Akses, Atraksi dan Amenitas.

"Lampung tidak jauh jaraknya dari Jakarta, jika naik pesawat turun ke Kota Lampung juga cuma 35 menit. Jika respons surfing ini bagus, secara otomatis, pebisnis akan mengembangkan destinasi Lampung Selatan. Nah, rumus 3A, Atraksi, Akses dan Amenitas akan menentukan untuk mengembangkan destinasi di sana. Atraksi yang istimewa bisa men-drive Akses dan Amenitas di sana," paparnya

Ratna juga menambahkan, Kemenpar akan terus menyumbangkan apa yang bisa dilakukan. Seperti mempromosikan dan mengangkat even tersebut sebagai agenda tahunan. Kejuaraan surfing ini sendiri akan mempertandingkan kelas World Surf League (WSL) QS 1000 Men’s And Women’s Surfing Competition.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menambahkan, ada tiga hal strategis, dukungan promosi Kemenpar di event ini. Pertama, penggemar surfing ini adalah wisman yang kebanyakan berasal dari Australia.

"Marketnya sudah jelas, mereka sudah ke Bali, tinggal diperkenalkan Spot baru itu ke Bali dan diinformasikan ke negaranya," kata Arief Yahya.

Kedua, prinsip dalam sport tourism juga harus dipakai. Di event-nya sendiri, mungkin tidak besar direct impact-nya, tetapi indirect-nya, atau media value nya pasti jauh lebih tinggi.

"Dari media value itulah opportunity baru terbangun. Kalau wisman sudah jatuh cinta, mereka akan datang lagi bersama keluarga dan rombongannya. Rata-rata sport tourism itu 60 persen menjadi repeater," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement