Ahad 16 Apr 2017 06:30 WIB

Awas! Gaya Rambut Ini Bisa Picu Kebotakan

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Esthi Maharani
botak
Foto: passionmagz.com
botak

REPUBLIKA.CO.ID, Sempat beredar isu bahwa tren gaya rambut man bun berkaitan dengan kasus kebotakan. Benarkah?

Gaya rambut man bun atau woman bun ternyata bisa memicu timbulnya area-area kebotakan di kepala jika ikatan yang digunakan terlalu ketat dan berlangsung lama. Hal ini disebabkan karena adanya tarikan konsisten pada akar rambut yang pada akhirnya menyebabkan kerusakan.

Dalam istilah medis, area-area kebotakan ini dikenal sebagai traction alopecia. Sebelumnya, masalah traction alopecia ini lebih banyak ditemukan pada wanita dibandingkan pria. Akan tetapi, para ahli kesehatan tidak menutup kemungkinan jika kasus traction alopecia akan meningkat pada pria.

"Dulu ini biasa ditemukan pada wanita yang menggunakan ikatan rambut dengan ketat," kata ahli dermatologi Dr Doris Day.

Kebiasaan mengikat rambut terlalu ketat sejak kecil dapat menyebabkan masalah kebotakan muncul di usia yang lebih dini. Day mengatakan masalah kebotakan ini bisa mulai terlihat di usia 30-40 tahun.

Selain gaya rambut yang diikat kuat, ada gaya rambut lain yang juga dapat memicu kerontokan rambut. Salah satunya ialah rambut ekstensi. Penyebabnya, wanita yang 'ketagihan' untuk memiliki rambut dalam jumlah banyak akan mempertahankan rambut ekstensi mereka terlalu lama dari seharusnya.

Risiko kebotakan atau traction alopecia juga tak lepas dari jenis rambut yang dimiliki. Trichologist dari Phillips Kingsley Trichology Clinic, Anabel Kingsley, mengatakan orang dengan jenis rambut halus lebih rentan terhadap traction alopecia dibandingkan orang dengan jenis rambut kasar.

Untuk mencegah terjadinya traction alopecia, ada beberapa hal yang bisa dilakukan. Salah satunya ialah dengan sering mengganti gaya rambut. Selain itu, saat mengepang atau mengikat rambut disarankan agar ikatan rambut tidak terlalu ketat.

"Jika gaya rambut Anda membuat Anda mengalami pusing, mungkin ikatan rambut tersebut terlalu ketat," ungkap Kingsley.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement