REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- 'Pesona Kuliner Lombok Mandalika', gawean Kementerian Pariwisata (Kemenpar), pada 13 April lalu berjalan sukses. Kehadiran penyanyi dangdut Juwita Bahar membuat perhelatan yang bertujuan untuk mengangkat kuliner tradisional Nusa Tenggara Barat (NTB) itu semakin sukses menggoyang para pengunjung mendatangi Mandalika yang merupakan salah satu destinasi prioritas Kemenpar.
”Meriah dan ramai. Semua menikmati hidangan, karena acara ini dikombinasi dengan pentas dangdut Juwita Bahar, dan semua ikut bergoyang,” ujar Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Esthy Reko Astuti, yang juga didampingi Kasubid Spa dan Kuliner Kemenpar, Suheriyah.
Wanita yang akrab dipanggil Erry itu menjelaskan, acara yang digelar di Kawasan Bukit Mandalika, Pantai Kuta, Lombok itu dikombinasikan dengan berbagai acara. ”Kami kombinasikan dengan mengambil momen acara pemberian hadiah pemenang etape 1 Tour De Lombok Mandalika, yang pesertanya terdiri dari 21 negara termasuk Indonesia dengan 1500 pesepeda. Kita tebarkan nikmatnya kuliner kepada semua peserta,” ujar Ery.
Lokasi yang memiliki luas garis pantai sepanjang 7200 meter di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, NTB itu mempromosikan Kuliner Lombok Mandalika disamping 15 stand kuliner khas Lombok. Ada pula hiburan dari artis penyanyi.
Ery memaparkan, berbicara tentang kuliner tradisional, Lombok tidak usah diragukan lagi. Kelezatan “Ayam Taliwang” sudah sangat terkenal di seantero Nusantara, yaitu olahan ayam kampung muda yang disajikan bersama plecing kangkung.
”Apalagi kangkung Lombok berbeda dengan kangkung biasa, memiliki batang dan ranting panjang besar, dengan daun yang lebih hijau dan lebar,'' katanya.
Kuliner Lombok lainnya dengan bahan ayam lainnya yaitu “Ayam Rarang”. Kuliner dengan olahan bumbu khas Lombok Timur ini mungkin belum banyak diketahui orang. ''Lezatnya 'Ayam Rarang' tidak kalah dengan ayam taliwang,” jelas wanita berhijab itu.
Sate Khas NTB
Ery mengatakan NTB dijuluki bumi sejuta sapi. Maka banyak makanan dengan bahan olahan daging sapi, seperti yang paling terkenal adalah “Sate Rembiga”. Sate ini disajikan mirip dengan sate Maranggi, namun tentunya dengan citarasa berbeda. Sate tanpa bumbu kacang ini memiliki citarasa yang khas.
Sate lainnya adalah “Sate Balayak” yang juga berbahan daging sapi. Sate ini disajikan bersama lontong berbahan beras ketan. ''Semua ada di acara ini,” ujar Ery.
Menteri Pariwisata Arief Yahya terus memantau dan mengamati detail promosi pariwisata nusantara dengan segala terobosan terbarunya untuk mensosialisasikan program Pesona Indonesia. Salah satunya kampanye Pesona Indonesia melalui wisata kuliner di 10 destinasi wisata prioritas yang telah ditetapkan, salah satunya adalah Mandalika Nusa Tenggara Barat.
Selain itu, kawasan Mandalika yang sudah ditetapkan sebagai KEK pariwisata juga sedang dikebut untuk menjadi Amenitas dan Atraksi baru. ”Kalau akses, atraksi dan amenitas sudah hebat, tinggal dipromosikan di mancanegara. Harus berkelas international,” kata Menpar Arief.
Seperti diketahui, Kemenpar menargetkan kunjungan Wisman sampai tahun 2019 sebanyak 20 juta dan pergerakan Wisnus 265 juta. Sekedar gambaran kunjungan wisatawan nusantara ke Lombok terus meningkat usai dinobatkannya Lombok sebagai The Best Halal Destination Award 2015 dan The Best Halal Honeymoon 2015 di Abu Dhabi.
Ini menguntungkan bagi Nusa Tenggara Barat karena membuat banyak orang yang mulai melirik Lombok sebagai destinasi baru. Data yang ada di Kementerian Pariwisata, menunjukkan bahwa jumlah kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) di NTB terus meningkat dari tahun ketahun.
Pada tahun 2013, jumlah wisnus mencapai 2,49 juta orang. Jumlah kunjungan wisnus ke NTB meningkat menjadi 2,51 juta wisnus pada 2014. Tahun 2015 kembali naik menjadi 3,01 juta orang.