REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Guna memasyarakatkan pakaian syar'i atau pakaian yang sesuai dengan syariat Islam, Yayasan Laskar Pelangi Nusantara Denpasar mengadakan pelatihan berhijab bagi duafa. Kegiatan dibarengi dengan bazar hijab dan busana muslimah harga murah.
"Kegiatan ini dilakukan agar mereka bisa berpakaian sesuai syariat," kata Humas Yayasan Laskar Pelangi Nusantara, Cahyo Triharyanto, di Denpasar, Bali, Sabtu (15/4).
Hal itu dikemukakan Cahyo terkait kegiatan pelatihan berhijab yang dilaukan Yayasan Laskar Pelangi Nusantara di Desa Pebuahan, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana beberapa waktu lalu. Kegiatan yang digagas relawan yayasan Rosiani bersama muslimat setempat, Hikmah, selain memberikan pelatihan juga menyerahkan bingkisan busana muslimah dan bantuan sembako kepada 20 orang du'afa.
"Bantuan diberikan untuk mendorong agar du'afa juga tidak kesulitan mendapatkan pakaian syar'i," kata Cahyo.
Mengenai tempat-tempat kegiatan pelatihan, Cahyo mengatakan, pihaknya memilih wilayah pedesaan. Karena, sebutnya, di pedesaan biasanya masyarakatnya banyak yang kesulitan mendapatkan busana yang menutup aurat.
"Selain pedagang baju muslimah sulit ditemui, penjahit pun masih langka,'' katanya. ''Kalau membeli busana ke kota, mereka umumnya terbentur oleh kemampuan daya beli.''
Kegiatan pelatihan berhijab diselenggarakan Yayasan Pelangi secara insidental, dengan memperhatikan kondisi masyarakat. Sebelumnya, kegiatan serupa sudah digelar di Denpasar.
Selain pelatihan, kata Cahyo, kegiatan selalu diikuti dengan bazar dan pemberian bingkisan untuk duafa. "Jika melihat ada orang yang perlu dibantu, kami carikan donaturnya," kata Cahyo.
Sementara, kegiatan pelatihan berhijab di Pebuahan Jembrana juga diikuti dengan kegiatan bazar pakaian muslimah dan hijab dengan harga murah. Barang yang terjual senilai Rp 1,8 juta. Hasilnya disumbangkan untuk kegiatan Taman Pendidikan Alquran (TPA).