REPUBLIKA.CO.ID, Sebelumnya jika berpergian ke Cina, Anda akan menemukan sejumlah permasalahan dengan toilet di sana. Namun kini, pemerintahan Cina telah mengumumkan Revolusi Toilet hampir 90 persen selesai, setahun lebih cepat dari jadwal.
Pada Januari 2015, China’s National Tourist Administration (CNTA) berjanji untuk membangun 33.500 toilet umum baru di seluruh negeri, dengan fokus pada lokasi wisata. Tambahan 25.000 toilet yang dijadwalkan untuk renovasi dalam rencana selama tiga tahun.
Dilansir dari laman Independent Selasa (11/4), Pekan lalu, CNTA mengumumkan bahwa hampir 36 ribu toilet telah dipasang dan 15 ribu direnovasi. Ini akan menjadi melegakan bagi Presiden Xi Jinping, yang secara pribadi menyetujui skema tersebut. Apalagi setiap tahun wisatawan ke Cina semakin membludak.
Tapi fasilitas yang diperbaiki telah menyebabkan masalah tambahan. Bulan lalu, otoritas Beijing menginstal perangkat lunak pengenalan wajah di toilet umum di kota Temple of Heaven Park. Ini dilakukan dalam rangka memerangi masalah yang meningkat dari orang yang mencuri kertas toilet.
Sekarang, siapa pun yang masuk toilet harus menjalani scan wajah dan dialokasikan dengan strip kertas 60cm. Sistem kemudian melarang mereka dari meminta lebih banyak kertas dalam jangka waktu sembilan menit.
Penggunaan kertas telah menurun, dari 20 gulungan per hari menjadi hanya empat, karena perangkat lunak tersebut telah terpasang, menurut Radio International Cina.