REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Kementerian Pariwisata Republik Indonesia (Kemenpar RI) memfasilitasi pertemuan beberapa agen travel dan pelaku industri pariwisata dari seluruh Asia Tenggara (ASEAN) meliputi Indonesia, Malaysia, Thailand, Laos, Filipina, Singapura. Pertemuan itu bertujuan untuk memperluas jaringan Global Halal Travel Alliance (GHTA).
Pertemuan yang diprakarsai oleh forum Biro Perjalanan Wisata yang tergabung dalam Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia (PPHI), Indonesia Islamic Travel Communication Forum (IITC), dan Association Tour Leader Muslim Indonesia (ALTMI) ini turut memperkenalkan platform Halal Travel Alliance. Platform berbasis digital itu memudahkan para pelaku industri pariwisata halal untuk melakukan cross selling secara global dimulai dari ASEAN.
Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal Riyanto Sofyan menyatakan dukungannya terhadap pembentukan aliansi tersebut. Hal itu demi mempercepat pengembangan pariwisata halal.
"Pembentukan aliansi tersebut dalam rangka upaya meningkatkan Intra ASEAN Tourism Flow. Khususnya untuk wisman Muslim ke Indonesia, itu wujud nyata dari Quick Win Program Industry Led, Government Support," jelas Riyanto, Ahad, (9/4).
Ia menambahkan, pengembangan penting agar mencapai target 3,1 juta wisman Muslim ke Indonesia pada 2017. "Dengan begitu target 15 juta wisman yang berkunjung ke Indonesia di tahun 2017 bisa tercapai," tuturnya