Senin 10 Apr 2017 01:25 WIB

Kompi Gelar Roadshow Workshop Musikalisasi Puisi

Ahli sastra dan kritikus sastra Indonesia Prof  Maman S Mahayana (kanan) tampil pada workshop musikalisasi puisi di PDS HB Jassin Jakarta.
Foto: Dok Kompi
Ahli sastra dan kritikus sastra Indonesia Prof Maman S Mahayana (kanan) tampil pada workshop musikalisasi puisi di PDS HB Jassin Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Komunitas Musikalisasi Puisi Indonesia (Kompi)  menggelar "Roadshow Workshop Musikalisasi Puisi" di sejumlah kota di Indonesia. Workshop diawali di Jakarta pada 7-9 April 2017 di Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB. Jassin, Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta. Selanjutnya di Bogor pada 28-30 April, dan Bekasi pada 5-7 Mei 2017.

Workshop musikalisasi puisi bertema "Kreativitas Tanpa Batas" itu menghadirkan nara sumber ahli sastra dan kritikus sastra Indonesia, Maman S Mahayana yang berbicara tentang "Estetika Puisi," dan Dediesputra Siregar membincangkan "Mendudukkan Musikalisasi Puisi Sebagai Apresiasi Sastra yang Mengolah Struktur Estetis Puisi." Nara sumber lainnya, penyair  Fikar W Eda yang juga Ketua Umum Kompi  Nasional.

Workshop di Jakarta diikuti 50 peserta  berasal dari berbagai sekolah menengah, mahasiswa, guru dan sanggar seni.

Ketua Panitia Roadshow Workshop, Devie Matahari menjelaskan, kegiatan tersebut dimaksudkan untuk mengasah kreativitas siswa, mahasiswa, guru dan aktivis sanggar dalam bidang musikalisasi puisi. "Musikalisasi puisi sudah masuk dalam silabus pendidikan sekolah menengah. Kita ingin membantu para peserta memberi pemahaman akan proses karya musikalisasi puisi," kata Devie Matahari kepada Republika.co.id, Sabtu (8/4).

Ia menambahkan, gerakan musikalisasi puisi sudah menyebar di sebahagian besar kota di Indonesia. “Kompi pernah membangun jaringan di 22 provinsi dan 14 kabupaten/kota,”  ungkapnya.

Devie menambahkan, tujuan lain kegiatan ini,  menggiatkan kembali komunitas musikalisasi puisi dalam bentuk pagelaran bersama, festival regional maupun nasional serta penerbitan album kompilasi musikalisasi puisi Indonesia.

Roadshow Workshop Musikalisasi Puisi Indonesia ini digagas oleh kelompok musikalisasi puisi Deavies Sanggar Matahari dan Kompi  Nasional. “Penyelenggaraan untuk wilayah DKI Jakarta  bekerja sama dengan PDS HB. Jassin,  Komunitas Van der Wicjk serta  musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) SMP/SMA Bahasa,” tutur Devie.

Ia menyebutkan, roadshow workshop musikalisasi puisi selanjutnya akan diselenggarakan pula  di berbagai daerah  di Indonesia, seperti  Bireuen, Lhokseumawe, Sabang (Provinsi Aceh), Palu Sulawesi Tengah, Makassar Sulawesi Selatan, Medan, Deli Serdang (Sumatera Utara).

Devie menjelaskan, istilah musikalisasi puisi mulai muncul pada 1990-an, ketika Pusat Bahasa  menggelar lomba musikalisasi puisi. Sejak saat itu kelompok musikalisasi puisi  Deavis Sanggar Matahari  menjadi mitra Pusat Bahasa (Badan Bahasa).

“Istilah musikalisasi puisi makin berkembang dan diikuti serangkaian lomba musikalisasi puisi yang diselenggarakan Dirjen Kebudayaan, Kompi  Nasional, Badan Bahasa dan lain-lain,” paparnya.

Komunitas Van der Wicjk yang bermarkas di Kampus UHAMKA, juga merupakan kelompok yang pernah mengikuti workshop musikalisasi puisi dan terus berkiprah sampai saat ini.

Sementara itu Dedy Kamera TV adalah pegiat musikalisasi puisi yang lahir dari festival musikalisasi puisi sejak thn 1990 an. Hingga saat ini ia terus giat  mengajar di sejumlah sekolah menengah di Jakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement