REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tanaman ternyata memiliki perasaan ketika akan dimakan oleh makhluk lain. Kemampuan tersebut telah diteliti oleh University of Missouri.
Penelitian tersebut menunjukkan, tanaman dapat merasakan jika mereka akan dimakan. Bahkan tanaman dapat memperlihatkan ketidaksukaan atas proses tersebut.
Subjek yang digunakan untuk melakukan penelitian dengan menggunakan sampel dari Arabidopsis, atau umumnya dikenal sebagai selada thale. Tumbuhan tersebut masih memiliki hubungan dekat dengan kale dan brokoli.
Peneliti melakukan pengujian dengan cara merekam audio melalui getaran yang dihasilkan ketika ulat memakan daun tanaman. Cara tersebut memunculkan teori jika tanaman bisa merasakan atau mendengar getaran dalam beberapa cara. Getaran ketika ulat memakan ternyata memiliki efek berbeda ketika dibandingkan dengan saat ada stimulasi getaran alami yang dihasilkan oleh suara angin.
"Penelitian sebelumnya telah menyelidiki bagaimana tanaman merespon energi akustik, termasuk musik. Namun, pekerjaan kita adalah contoh pertama dari bagaimana tanaman merespon getaran ekologis yang relevan," kata Peneliti Senior di Division of Plant Sciences in the College of Agriculture, Food and Natural Resources and the Bond Life Sciences Centre University of Missouri Heidi Apple, dikutip dari Indy100, Selasa (4/4).
Selada thale menghasilkan minyak mustard sedikit beracun bila di makan. Racun itu akan disalurkan ke seluruhan daunnya untuk menjaga diri. Racun yang menyelubungi daun-daun tanaman ini ditemukan hanya menyebar ketika terdengar suara kunyahan dari ulat. Namun, racun itu tidak menyebar ketika suara angin yang mengenai mereka.
"Kami menemukan getaran sinyal makan memberikan perubahan dalam metabolisme sel tanaman, menciptakan bahan kimia lebih defensif yang dapat mengusir serangan dari ulat," kata Apple.