REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Badan Ekonomi Kreatif akan menggelar Pameran Adiwastra Nusantara pada 5-9 April 2017 di Hall A dan B Jakarta Convention Center. Menteri Pariwisata, Arief Yahya mengatakan ajang ini mengajak masyarakat untuk menggemari kain dan busana bertema Warisan Budaya Nusantara.
"Pameran ini bisa menjadi referensi perkembangan terkini dari tren batik, tenun, songket dari berbagai daerah dengan karakternya masing-masing," kata Arief, Selasa (4/4). Kain Nusantara, kata mantan Direktur Utama PT Telkom ini akan memperkuat destinasi wisata Indonesia ketika sudah mulai dipamerkan, dikomersialisasi, dan dipromosikan. Oleh sebabnya Pameran Adiwastra Nusantara tahun ini menjadi bagian dari Pesona Indonesia (Wonderful Indonesia).
Deputi Bidang Pengembangan Pariwisata Nusantara di Kementerian Pariwisata, Esthy Reko Astuti mengatakan Pameran Adiwastra Nusantara menjadi bagian dari kegiatan wisata kuliner, wisata belanja, juga Meetings, Incentives, Conferences, and Events (MICE). Potensi alam (nature) dikembangkan dalam produk wisata bahari (35 persen), ekowisata (45 persen), dan wisata petualangan (20 persen).
"Kerajinan tangan (man-made) dikembangkan dalam wisata MICE (25 persen), wisata olah raga (60 persen), dan wisata terintegrasi (15 persen)," katanya.
Esthy mencontohkan saat ini banyak perancang mode menggunakan bahan wastra adati untuk rancangan, baik itu ready to wear atau houte couture. Kain-kain khas Indonesia, seperti batik, ikat menggunakan bahan wastra adati yang kini mulai dikenal dan digemari di mancanegara.
Event yang sudah diselenggarakan selama 10 tahun ini diharapkan mampu menggaet kunjungan wisatawan baik lokal maupun mancanegara yang kebetulan sedang berada di Jakarta.