REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pameran di Saatchi Gallery, London, Inggris, mengubah ratusan hasil swafoto menjadi karya seni mengagumkan. Mengusung tajuk "From Selfie to Self-Expression", kegiatan yang diresmikan akhir pekan lalu itu menjadi ekshibisi pertama dunia tentang sejarah swafoto.
Reuters melaporkan, pameran mengomparasi dan memadukan foto diri zaman lawas dengan swafoto modern di era digital. Salah satunya, terdapat lusinan lukisan diri Rembrandt, seniman Belanda dari abad ke-17, yang dihadirkan dalam layar digital sehingga pengunjung bisa memberi "love" dan "like" ala media sosial.
Ekshibisi yang akan berlangsung hingga akhir Mei 2017 itu juga memuat swafoto unik dan yang berasal dari sejumlah figur publik. Beberapa di antaranya adalah swafoto pemain sepak bola David Beckham, bintang tayangan realitas Kim Kardashian, bahkan swafoto hewan pertama yang dipotret sendiri oleh seekor monyet.
Pejabat eksekutif Saatchi Gallery Nigel Hurst mengatakan, praktik swafoto tak bisa dihindarkan, bahkan kata "selfie" telah masuk dalam Kamus Bahasa Inggris Oxford pada 2013. Swafoto lazim dilakukan di mana-mana oleh kalangan manapun, rakyat jelata hingga pimpinan negara.
Menilik sejarah, menurut ia ada perbedaan antara foto diri di masa silam dengan swafoto kekinian. Pada era saat ini, swafoto cenderung menampilkan bagaimana seseorang ingin dilihat dunia, bukan bagaimana dan siapa orang tersebut sesungguhnya. "Bukan kebetulan banyak orang memotret diri di sejumlah lokasi liburan eksotis, swafoto bukan tentang membagikan sisi kemanusiaan kita tetapi membagikan versi identitas tertentu yang kita ingin dipercaya orang lain," tutur Hurst.
Kritik lain soal swafoto dihadirkan lewat karya instalasi seniman Meksiko Rafael Lozano-Hemmer bersama seniman Polandia Krzysztof Wodiczko dari 12 kamera pengintai. Menurut mereka, ada sisi lain swafoto yang membuka identitas baik-buruk seseorang, mengarah pada ketiadaan privasi.