Rabu 29 Mar 2017 15:05 WIB

Space Between Us, Kisah LDR Antara Mars dan Bumi

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Indira Rezkisari
Film The Space Between Us.
Foto: dok STX Entertainment
Film The Space Between Us.

REPUBLIKA.CO.ID, Ada ruang hampa jutaan kilometer yang memisahkan Gardner Elliot (Asa Butterfield) dan Tulsa (Britt Robertson). Meski saling jatuh hati, hubungan jarak jauh alias LDR harus mereka lakukan karena keduanya tidak tinggal di planet yang sama.

Gardner adalah anomali, satu-satunya manusia yatim piatu yang lahir dan besar di Mars. Mendiang ibunya, astronot Sarah Elliot (Janet Montgomery), tak sadar sedang hamil saat melakukan misi perdana untuk membuktikan manusia bisa menetap di planet merah itu.

Pemuda 16 tahun tersebut berjanji suatu saat akan menjumpai Tulsa di Bumi, tepatnya di Colorado, Amerika Serikat. Berhasilkah Gardner memenuhi janjinya, sementara kondisi tubuhnya yang lahir dan besar di Mars diprediksi tidak kompatibel dengan atmosfer Bumi?

Film Space Between Us memuat kombinasi antara fiksi ilmiah dan romansa. Meski sutradara Peter Chelsom mengemas visualnya dengan baik, banyak konten tak logis yang membuat film ini kurang direspons baik oleh audiens dan kritikus pada sejumlah laman ulasan.

Saat ulasan ini ditulis, Space Between Us hanya mendapat rating 17 persen di laman Rotten Tomatoes, disimpulkan dari total 106 ulasan. Namun, para audiens memberikan skor 63 persen untuk film besutan STX Entertainment ini untuk hal sentimentil yang menghibur para penyuka drama.

Salah satu contoh ketidaklogisan ialah ketika perusahaan teknologi Genesis bersama NASA begitu mudahnya bolak-balik mengirim astronot ke Mars. Walaupun Mars adalah planet paling dekat kedua dengan Bumi, jarak antara keduanya sebetulnya terus berubah karena kedua planet ini bergerak pada orbit masing-masing mengelilingi matahari.

Semua konten ilmiah tanpa dasar sains mumpuni itu juga seolah hanya menjadi latar untuk romansa antara Gardner dan Tulsa. Belum lagi astronot Sarah yang tak tahu dirinya hamil tanpa disebutkan siapa suaminya, salah satu celah besar dalam keseluruhan cerita.

Meski demikian, akting para pemerannya tidak bisa disebut buruk, yaitu gabungan aktor aktris senior junior Gary Oldman, Asa Butterfield, Carla Gugino, dan Britt Robertson. Paling tidak, film untuk 17 tahun ke atas yang akan segera tayang di Indonesia ini mengingatkan penduduk Bumi untuk tidak lupa bersyukur atas kehidupan penuh warna di planet tercinta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement