REPUBLIKA.CO.ID, "I live for the applause, applause, applause," ungkap Lady Gaga dalam lagunya, "Applause" yang rilis pada 2013. Sekilas, Gaga terkesan selalu tampak nyaman dalam ketenaran, kerap menggebrak dengan banyak ide yang serba kontroversial.
Penyanyi 30 tahun itu bisa dibilang salah satu bintang besar dunia. Pencapaiannya di bidang musik dan hiburan telah terbukti dengan enam Grammy awards, tiga Brit Awards, serta penghargaan Golden Globe untuk perannya di serial televisi American Horror Story: Hotel.
Namun, siapa sangka perempuan bernama lengkap Stefani Joanne Angelina Germanotta ini menyimpan kesedihan di balik kepopulerannya. Ia merasakan kesepian yang menyakitkan, mengingat kesulitan berjumpa dengan kawan-kawan lamanya pascatenar sejak 2008.
"Seluruh hidupku berubah. Atmosfer, energi, dan tanggung jawab di sekitar seolah seperti roller coaster," ucap Gaga yang menyatakan tidak akan pernah merasa nyaman dengan ketenaran.
Ia mengatakan, tidak terhitung jari berapa kali ia merasa sangat emosional dan tiba-tiba lari sambil menangis ke mobilnya. Semakin sedih ketika ia berkeluh kesah kepada penjaga keamanan atau orang yang tidak benar-benar ia kenal, melainkan hanya terikat hubungan kerja.
Bagian terberat dari situasi itu, ucap Gaga, adalah berada jauh dari para sahabat dekatnya. Tidak hanya karena ia merindukan kawan-kawannya itu, tetapi juga ingin menghabiskan waktu dan menjalani kehidupan normal bersama mereka.
"Aku rindu berada di sana. Menjadi terkenal dan menghasilkan banyak uang sama sekali tidak bisa menggantikan hal berharga itu," tuturnya, dilansir dari laman Ok.