Sabtu 25 Mar 2017 19:57 WIB

Cegah Penculikan Anak dengan Cara Ini

Red: Nur Aini
Ilustrasi penculikan anak.
Foto: jak-tv.com
Ilustrasi penculikan anak.

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Sahabat Anak, Keluarga, dan Perempuan (Salam Puan) memberi tips bagi setiap keluarga, untuk mencegah dan mengantisipasi terjadinya penculikan anak melalui sejumlah cara.

"Yang utama harus dipersiapkan dengan baik adalah bekal informasi bagi anak. Untuk anak yang lebih kecil, pastikan dia mengetahui nama lengkap dirinya, alamat, atau nomor telepon. Lalu minta dia untuk tidak sembarang menumpang kendaraan, terutama bila yang menawari orang yang tidak dikenalnya," kata Asriyati Nadjamuddin dari Salam Puan, Sabtu (25/3).

Anak juga harus diberitahu untuk tidak menerima pemberian dan menolak bila ada ajakan orang yang asing, sehingga anak akan lebih waspada saat berbaur dengan lingkungannya sehari-hari. "Ajari mereka untuk berteriak tolong saya, telepon polisi, saya diculik. Jika anak hanya berteriak-teriak biasa, orang di sekitarnya bisa menduga anak hanya sedang mengalami tantrum," ujarnya.

Jika anak cukup besar untuk ditinggal sendirian di rumah, pastikan ia selalu mengunci pintu dan tidak membukakan pintu atau mengatakan pada siapa pun yang menelepon bahwa dirinya sedang sendirian di rumah. Selain itu, perlu untuk melatih anak untuk menolak permintaan orang asing, termasuk jika ada yang menanyakan pertanyaan pribadi, menyentuh tubuh dan membuat anak merasa tidak nyaman.

Ia menambahkan, jika anak benar-benar hilang maka beberapa jam pertama adalah waktu kritis dan segera melapor ke pihak berwajib. Namun ia menyarankan orang tua tetap menenangkan diri sejenak, agar bisa lebih mudah mengingat secara rinci tentang hilangnya anak untuk melengkapi laporan kepada kepolisian.  "Informasi awal yang diminta biasanya adalah data dan penampilan anak, seperti tinggi badan, berat badan, warna mata, dan foto diri yang jelas. Karenanya orang tua harus menguasai informasi itu dan menyimpan dokumen identitas anak," ujarnya.

Selain di lingkungan luar, pengawasan juga harus tetap diterapkan di dalam rumah untuk mencegah hal yang tidak diinginkan misalnya dengan memastikan kredibilitas dan latar belakang pengasuh anak. Sedangkan untuk dunia digital, ia menilai keamanan anak akan sangat ditentukan pengawasan ketat orang tua seperti tidak mengunggah informasi dan foto anak, alamat sekolah hingga jadwal kegiatan sehari-hari.

Baca juga: Kabupaten Bantul Terbitkan Surat Edaran Waspada Penculikan Anak

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement