Selasa 21 Mar 2017 12:35 WIB

Mensos: Moon Cake Story Penguat Nilai Toleransi di Indonesia

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Winda Destiana Putri
Mensos saat menghadiri  gala premier di Epicentrum, Jakarta, Senin (20/3) petang.
Foto: Republika/Shelbi Asrianti
Mensos saat menghadiri gala premier di Epicentrum, Jakarta, Senin (20/3) petang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa memberikan penilaian positif terhadap film Moon Cake Story. Sinema garapan sutradara Garin Nugroho itu disebutnya sebagai penguat nilai toleransi di Indonesia yang sempat mengalami dinamika.

"Film ini mengingatkan kembali betapa sebetulnya kebinekaan adalah sunnatullah di negeri ini," ujarnya usai menyimak Moon Cake Story bersama kru dan pemain film pada gala premier di Epicentrum, Jakarta, Senin (20/3) petang.

Moon Cake Story yang bakal tayang mulai 23 Maret 2017 memang menyuguhkan penokohan lintas suku, etnis, agama, hingga status ekonomi sosial. Tokoh Asih (Bunga Citra Lestari), seorang joki three in one beretnis Jawa, berjumpa dengan David (Morgan Oey), pengusaha kaya keturunan Tionghoa yang mengidap alzheimer.

Setelah saling mengenal lebih dekat, keduanya mulai memahami kisah masing-masing dan menerima perbedaan yang ada. Seluruh konflik cerita berkaitan dengan kue bulan, penganan tradisional masyarakat Tionghoa yang amat penting bagi David, sekaligus pada akhirnya menjadi bermakna pula bagi Asih.

Menurut Khofifah, kisah mengharukan tersebut harus ditonton terutama oleh mereka yang kerap merasa bukan siapa-siapa. Perempuan kelahiran Surabaya, 19 Mei 1956 mengatakan, motivasi, dukungan, dan kepedulian terhadap sesama bisa membuat setiap orang menjadi berdaya.

Khofifah mengambil hikmah bahwa kepedulian dan partnership akhirnya mampu menumbuhkan keberdayaan sosial dan ekonomi. Semua itu tersirat dari kisah hidup Asih, David, dan sejumlah tokoh lain dalam cerita mengharukan tentang kue bulan tersebut. "Seseorang yang tadinya dianggap bukan siapa-siapa akhirnya memiliki semangat untuk hidup dan bisa menghidupi yang lain," ucap Khofifah yang pernah menjabat sebagai Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan periode 1999-2001.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement