REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Film produksi Keninga Pictures "Bid'ah Cinta" tayang di bioskop sejak 16 Maret kemarin. Film ini mengangkat perbedaan pandangan yang sangat jamak di Indonesia.
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengaku sangat tertarik dengan tema yang diangkat dalam film garapan sutradara Nurman Hakim ini.
Menurutnya, film yang diperankan Ayushita, Dimas Aditya dan Ibnu Jamil tersebut sangat aktual dengan kondisi masyarakat saat ini.
"Dari sisi konten cerita ini adalah sesuatu yang sangat aktual di masyarakat. Bahwa ada perbedaan dalam konteks keyakinan, keagamaan, tapi kita tidak boleh berpisah sesama warga, manusia. Kita tidak boleh terpecah belah oleh sekadar isu atau bahkan isme-isme baru di masyarakat. Sebaliknya apapun yang terjadi kita harus saling menghormati perbedaan. Tidak boleh melarang yang lain, atau bahkan menyakiti yang lain apalagi dengan kekerasan," ujar Imam Nahrawi usai menyempatkan diri menonton film "Bid'ah Cinta", Jumat (17/3) kemarin di Plaza Senayan, Jakarta.
Imam mengatakan, intinya bahwa dengan cinta akan dapat menginspirasi kita semua, bahwa dengan cinta manusia semakin yakin adanya Tuhan.
"Semakin yakin bahwa kita tidak bisa hidup sendiri dan dengan cinta itulah kita dapat semakin menghargai bahwa manusia memiki keistimewaanya masing-masing," ujar Menpora.
Ia pun mendorong agar semakin banyak film-film Indonesia yang mengangkat kehidupan di masyarakat.
"Saya kira bagus sekali, semoga lebih sering lagi film-film yang memotret hal lain yang substantif. Bahwa film ini bersumber dari suasana kebatinan masyarakat hari ini, menggambarkan realitas," ujar Menpora.
"Semoga semakin banyak film yang menggambarkan realitas dengan pendekatan budaya dan seni semacam ini," ujar Imam Nahrawi.