REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Pengusaha Qatar akan melakukan investasi di Filipina untuk mengembangkan pasar halal di negeri tersebut. Investasi itu, khususnya di sektor pengolahan agro-industri dan makanan.
Untuk mewujudkan hal ini, pemerintah Filipina yang diwakili oleh Departemen Perdagangan dan Industri Filipina bekerja sama dengan instansi lain seperti Mindanao Development Authority (Minda), Komisi Nasional Muslim Filipina (NCMF), dan Departemen Pertanian (DA). Kerjabsama dengan pengusaha Qatar ini dilakukan karena pemerintah Filipina ingin memanfaatkan peluang pasar halal yang berkembang begitu pesat sehingga menguntungkan ekonomi negara.
Pengusaha Qatar Farhan al-Sayed memuji rencana pemerintah Filipina untuk mengembangkan pulau selatan Mindanao, yang memiliki potensi yang besar untuk menjadi tempat wisata halal. Menurut al-Sayed, industri pasar halal adalah pasar yang sangat menarik.
Hal ini bisa dilihat dari negara Malaysia dan Indonesia yang telah memperoleh keuntungan dari industri ini. Sebagai bagian dari Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), Filipina juga harus mendapatkan keuntungan dari industri halal tersebut.
"Dan saya pikir Mindanao akan menjadi lokasi yang ideal untuk setup bisnis ini dan ini akan membantu pertumbuhan wilayah, yang delapan kali lebih besar dari Qatar. Dan itu bukan hanya akan menjadi bisnis tetapi juga akan menciptakan keamanan dan ketertiban di daerah, " ujar al-Sayed seperti dilansir gulf-times.com, (12/3).
Selain dari industri halal, al-Sayed mengatakan, Mindanao akan menjadi lokasi yang ideal untuk mengembangkan fasilitas agro-industri dan pengolahan makanan yang dapat membantu menarik investasi Qatar ke negara tersebut.
Setelah kunjungan kenegaraan ke Brunei Darussalam tahun lalu, Presiden Filipina Rodrigo Roa Duterte mengatakan, Brunei telah menyatakan komitmennya untuk membantu mengembangkan industri halal Mindanao di bidang sertifikasi dan peningkatan kapasitas.
Menurut Duterte, pulau Mindanao memiliki potensi sebagai produsen tuna, sarden, pisang, kelapa, buah-buahan, unggas serta produk ternak. Untuk itu Mindanao diharapkan dapat mengekspor olahan daging halal.