Senin 06 Mar 2017 11:33 WIB

3 Cara Hindari Marah

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Esthi Maharani
Marah
Foto: wordpress
Marah

REPUBLIKA.CO.ID, Marah merupakan salah satu emosi yang pasti ada di dalam setiap orang dan itu adalah sesuatu yang wajar. Namun, jika tidak dapat mengelolanya dengan baik, marah yang meluap-luap dan tidak terkendali malah justru akan memperkeruh persoalan.

Permasalahan yang sifatnya sepele bisa jadi lebih runyam jika seseorang mengedepankan emosinya terlebih dahulu. Lalu, bagaimanakah caranya agar kemarahan yang ada di dalam diri dapat dikelola dan dikendalikan dengan baik? Berikut tiga cara manajemen marah yang perlu dicoba:

Jangan tekan kemarahan

Meski pada kenyataannya menekan amarah secara paksa dapat menghindari Anda dari kemarahan yang lebih besar, itu berakibat lebih buruk kepada perasaan Anda. Cara tersebut hanya akan membuat Anda menciptakan perasaan marah menjadi lebih besar dan Anda tidak merasa lebih baik setelahnya.  

Dengan kondisi kemarahan yang tertahan ini, kemampuan Anda untuk merasakan hal yang positif akan menurun. Studi menunjukkan bahwa menekan kemarahan memiliki dampak buruk jangka panjang yang dapat menyebabkan hubungan sosial yang buruk pula.

Jangan lepas kemarahan

Melepas kemarahan dengan cara berteriak, memukul meja ataupun meninju-ninju bantal bukanlah ide yang bagus untuk melampiaskan kemarahan. Melepaskannya tidak akan membuat amarah itu sendiri berkurang. Melepaskannya justru akan meningkatkan emosi marah Anda.

Menceritakan perasaan yang Anda rasakan dengan orang lain dapat membantu meredakan amarah tetapi jika dilepaskan hanya akan membuat kemarahan itu semakin menumpuk seperti bola salju.

Ubah cara pandang terhadap permasalahan

Mengubah cara pandang terhadap permasalahan yang membuat Anda marah adalah cara terbaik untuk mengendalikan amarah. Jika Anda berusaha memahami situasi dari berbagai sudut pandang, Anda akan lebih mudah untuk membiarkan kemarahan Anda berlalu. Anda bahkan mungkin bisa merespon permasalahan dengan rasa haru atau kasihan terhadap lawan bicara Anda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement