REPUBLIKA.CO.ID, Jepang sepertinya menghadapi tantangan dalam pelajaran bahasa Inggris. Setelah sempat tersiar kabar seorang guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kyoto dengan kemampuan bahasa Inggris yang buruk, kini berita kurang menyenangkan datang dari para siswa SMP itu sendiri.
Dilansir Rocket News 24, Departemen Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Sains, dan Teknologi Jepang baru-baru ini menggelar ujian membaca, mendengar dan berbicara Bahasa Inggris untuk 60 ribu siswa SMP kelas tiga di seluruh Jepang. Hasilnya mengejutkan hanya 20 hingga 30 persen siswa yang berhasil melewati dengan baik ujian tersebut.
Hasil lebih mengejutkan terdapat pada ujian tulis Bahasa Inggris. Sebanyak 20 persen siswa SMP di Jepang mendapat nilai nol untuk ujian tulis ini.
Belum diketahui apa yang menyebabkan para siswa kesulitan menyelesaikan tes tersebut. Kementerian masih menyelidiki apakah instruksi yang tidak efektif, standar terlalu tinggi atau kombinasi keduanya. Namun tampaknya metode pengajaran Bahasa Inggris harus diperbaiki.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Sains dan Teknologi Jepang mengatakan, mereka akan mendorong sekolah meminta siswanya berlatih menulis surat elektronik dalam bahasa Inggris. Diharapkan cara itu bisa membantu anak-anak SMP di Jepang terbiasa menulis dalam bahasa asing. Mungkin ini bukan cara yang paling baik tapi setidaknya murid-murid akan bisa belajar lebih baik.
Baca juga: Donna Agnesia Bekali Ketiga Anaknya dengan Bahasa Inggris