REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musim hujan masih terus berlangsung, malah intensitasnya semakin tinggi. Melihat kondisi tersebut Dian Sastrowardoyo sedikit khawatir dengan penyebaran nyamuk Aedes Aegypti yang menyebabkan demam berdarah.
Dian pun mengaku sudah dua kali terserang DBD, sehingga dia tidak ingin keluarganya mengalami nasib sama. Sebisa mungkin di rumahnya, tidak diperbolehkan ada genangan air, meski air bersih yang justru jadi tempat bersarang jenik nyamuk.
"Aku kasih SOP, setelah menggunakan ciduk atau ember di kamar mandi, ya harus dibalik gitu," kata ibu dua anak ini.
Cara tersebut dinilai paling aman untuk menghindari perkembangan jentik nyamuk Aedes Aegypti yang bisa menjadi penyebab demam berdarah. Menangkal perkembangbiakkan nyamuk harus dimulai dari hal sederhana, salah satunya membalikkan tempat-tempat yang memiliki cekungan, termasuk ember yang sering kali dianggap tidak bermasalah karena sering digunakan.
Di samping menerapkan pola tersebut pada keluarga, Dian pun ikut bergabung dalam gerakan "Balikkan Ember" yang digagas Baygon dan SC Johnson. Gerakan tersebut diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran bagi ibu-ibu tangguh di tengah-tengah masyarakat untuk menjadi pelopor keselamatan keluarga dari serangan penyakit demam berdarah.
"Saya harap ini jadi viral, sebab gerakan "Balikkan Ember' ini sangat mudah, tapi penuh manfaat," ujar pemeran film Ada Apa Dengan Cinta 2.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
