Kamis 02 Mar 2017 20:02 WIB

'Beli Rumah Harus Nekat'

Membeli rumah tak sama dengan barang lain, perlu persiapan matang agar dana membeli rumah tersedia dengan baik.
Foto: Adhi Wicaksono/Republika
Membeli rumah tak sama dengan barang lain, perlu persiapan matang agar dana membeli rumah tersedia dengan baik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Head of Marketing Customer Rumah123, Fanny Meilana mengatakan, pendapatan masyarakat yang tidak berbanding lurus dengan harga rumah menuntut untuk lebih nekat membeli rumah.

"Generasi milenial sebagai contoh, hanya 17 persen saja yang sanggup untuk membeli rumah di DKI Jakarta, sedangkan sisanya 83 persen harus mencari di daerah-daerah penyangga Bodetabek," kata Fanny, Kamis (2/3)

Fanny mengatakan, kebanyakan masyarakat berkeinginan memiliki hunian di DKI Jakarta. Pertanyaannya, harganya saat ini sudah jauh melambung tinggi, sementara permintaan juga semakin tinggi.

"Sementara masyarakat usia produktif, yang kebanyakan masuk sebagai golongan milenial berada dalam jumlah cukup tinggi. Golongan milenial inilah yang mempunyai kemampuan dan kemauan tertinggi untuk bisa memiliki huniannya sendiri. Sayangnya, kemampuan kaum milenial terbilang timpang dibanding harga hunian di Jakarta," ujar dia.

Menurut dia, pemerintah saat ini tengah giat-giatnya membangun sarana dan prasarana transportasi untuk menghubungkan ibu kota dengan kota-kota penyangga sehingga seharusnya persoalan mobilitas bukan lagi menjadi kendala.

Head of Data and Product Rumah123.com Hardi Saputra, dengan pertumbuhan pendapatan rata-rata 10 persen, sedangkan harga rumah 20 persen akan sulit untuk dapat membeli rumah tanpa mendapatkan fasilitas kredit.

Mengacu pembelian properti di kuartal 1 2017 pertumbuhan terbesar sektor perumahan dan apartemen masih dipegang Tangerang masing-masing tumbuh 62 dan 72 persen, sedangkan Bekasi pertumbuhan terbesar rumah 71 persen, sedangkan Depok pertumbuhan terbesar apartemen 50 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement