Ahad 26 Feb 2017 16:56 WIB

Turki Perkenalkan Standard Hotel Halal Bagi Wisatawan Muslim

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Agus Yulianto
Cappadocia, salah satu tujuan wisata populer di Turki (Ilustrasi)
Foto: Huffingtonpost
Cappadocia, salah satu tujuan wisata populer di Turki (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Selama beberapa tahun terakhir, pilihan wisata halal di Turki telah menarik wisatawan dari negara-negara Muslim di seluruh dunia. Standards Institution Turki telah memperkenalkan satu set standard baru untuk hotel untuk melayani wisatawan Muslim lebih baik lagi.

Pada 2020, lebih dari 160 juta wisatawan Muslim diharapkan melakukan perjalanan global dan menghabiskan lebih dari 200 juta dolar AS. Selain Malaysia dan Uni Emirat Arab (UEA), Turki menjadi tujuan paling populer bagi wisatawan Muslim di seluruh dunia.

Sebuah proyek baru-baru ini telah memulai memperkenalkan standard pariwisata halal lebih baik di hotel Turki. Standards Institution Turki akan meminta hotel bintang lima menyesuaikan diri dengan serangkaian persyaratan untuk menjalankan perusahaan sebagai halal. Pasalnya sebuah hotel halal harus sesuai dengan standard tertentu.

Misalnya kolam renang dan spa antara lelaki dan perempuan harus dipisah, tidak ada bar alkohol, fasilitas shalat yang layak, penyediaan kosmetik halal, produk sanitasi di kamar mandi dan porsi makanan halal. Hotel yang menerapkan persyaratan ini, antara lain, memiliki kemampuan untuk mendapatkan sertifikat hotel halal.

Berdasarkan laporan Negara Ekonomi Islam 2026-2017 yang dirilis oleh Thomson Reuters dan Dinar Standard menunjukkan bahwa Turki menempati peringkat ketiga di antara negara-negara dengan yang ekosiste terbaik untuk wisata halal. Di Turki, lebih dari 50 hotel jeli menawarkan layanan religius jeli Muslim. Antalya, Istanbul, Izmir, Aydın, Muğla dan Ankara adalah kota besar yang membanggakan hotel tersebut.

"Turki naik empat peringkat tahun ini, dari peringkat tujuh ke tiga," kata laporan tersebut seperti dikutip dari Daily Sabah, baru-baru ini.

Laporan ini juga menunjukkan bahwa belanja makanan dan minuman Muslim mencapai 1,17 triliun dolar AS pada 2015, diikuti belanja pakaian 243 miliar dolar AS, rekreasi 189 miliar dolar AS, dan wisata 151 miliar dolar AS. "Wisata halal terus memperluas jangkauannya. Hal ini ditunjukkan dengan pertumbuhan luar biasa di resor pantai halal, penerbangan halal, serta situs travel Muslim," kata laporan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement