REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belakangan ini, hujan deras kerap mengguyur dan bahkan menyebabkan banjir di Ibu Kota. Para pengendara kendaraan baik roda dua maupun roda empat pun kerap menghadapi keraguan ketika menghadapi banjir yang menghalangi perjalanan.
Apakah lebih baik lanjut menerobos banjir atau menunggu hingga air surut? Pembalap sekaligus pendiri Rifat Drive Labs Rifat Sungkar berbagi tips untuk menghadapi fenomena alam tersebut.
Menurut Rifat, sebelum menentukan keputusan pengendara harus mengenali kendaraannya terlebih dahulu. Rifat mengatakan, prinsip dasarnya adalah menghindari air masuk melalui knalpot dan saringan udara atau disebut juga air intake.
"Bukan cuma knalpot ya. Saringan udara depan juga harus dipikirkan," ujarnya, Rabu (22/2).
Rifat mengaku, banjir sangat berbahaya untuk kendaraan. Kerusakan yang ditimbulkan akibat banjir bahkan bisa sangat fatal.
"Biaya perbaikannya bisa-bisa hampir semahal harga beli mobilnya. Harus benar-benar
tahu kondisi kendaraan. Kalau dipaksakan ya tanggung sendiri risikonya," ujar Rifat.