REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH - Bushra Al-Andijani (21) adalah salah satu perempuan Arab Saudi pertama yang mendapatkan gelar sarjana di bidang Produksi Video dan Digital di Effat University. Angkatannya merupakan lulusan pertama di Arab Saudi yang bergelut dalam program perfilman.
"Sejak saya masih kecil saya bermimpi untuk menjadi pembuat film. Terima kasih kepada Effat yang telah menyediakan jurusan ini. Sehingga saya dapat mempelajari apa yang saya suka di kampung halaman saya. Tentu saja, jika jurusan itu tidak di sini, saya akan bepergian ke luar negeri untuk belajar pembuatan film," ujar Al-Andijani kepada Arab News.
Ketika memasuki program Produksi Video dan Digital di Effat University pada 2012, Al-Andijani dan beberapa temannya harus berjuang untuk membuat film. Mereka banyak berurusan dengan masyarakat yang keberatan dengan pembuatan film di tempat-tempat umum.
"Kami dihina orang. Banyak dari mereka yang melemparkan kata-kata buruk pada saya dan teman saya saat pengambilan gambar," kata Al-Andijani.
Menurutnya, mahasiswa program perfilman tidak bisa mengambil gambar tanpa mendapatkan persetujuan dari pemilik properti di waktu dan tanggal tertentu.
Al-Andijani juga berfokus pada pembuatan animasi stop motion dan CGI (Computer Generated Imagery). CGI merupakan proses yang digunakan untuk menghasilkan gambar animasi, seperti diterapkan di banyak film Hollywood mulai dari "Cars" hingga "Titanic."
Dia telah berpartisipasi dalam sejumlah festival pembuatan film tahunan, yaitu Zumeff Film Festival di Abu Dhabi pada 2015, Youth Film Festival di Jeddah dan Saudi Film Festival pada 2016. Dia juga memenangkan penghargaan Encouragement Award dalam Chitrakatha International Festival di India untuk pembuatan animasi pada 2015.
"Ketika orang tua saya pertama kali menghadiri acara itu dan melihat betapa bersemangatnya saya membuat film, mereka merasa bahagia dan mereka mulai mendukung saya," ungkap Al-Andijani.
Saat masuk ke Effat University, dia mengaku hanya mempelajari teori karena tidak tersedianya peralatan produksi. Setelah satu tahun, ia baru memulai praktik saat pihak universitas menyediakan peralatan.
"Saya ingin berkarir di luar negeri, karena saya ingin mendapatkan banyak pengalaman dan kemudian kembali ke sini untuk membangun studio sendiri," Katanya.
Untuk saat ini, program perfilman, video, dan animasi hanya tersedia untuk perempuan di Effat University. Hal tersebut merupakan prestasi luar biasa, mengingat satu dekade lalu calon sutradara di Arab Saudi harus bergerilya saat melakukan pembuatan film di jalan-jalan umum untuk menghindari tangkapan petugas.