REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menjalin kerja sama dengan Torino Film Lab (TFL) untuk meningkatkan kualitas sineas muda Indonesia. Hal ini pun diharapkan akan turut mendorong penguatan kualitas film Indonesia.
"Ini upaya membangun ekosistem perfilman. Sehingga, nantinya film-film itu laku tidak hanya di Indonesia tapi juga di tingkat global," ujar Direktur Edukasi Ekonomi Kreatif Bekraf Poppy Savitri, Ahad (19/2).
Poppy mengaku, kerja sama dengan TFL terwujud karena ada kecocokan tujuan, yakni untuk membangun insan perfilman yang berkualitas. Bekraf nantinya akan membiayai program inkubator untuk sineas muda berbakat dari Indonesia.
"Dengan adanya MoU itu nanti akan ada dua tim yang masing-masing terdiri dari seorang produser dan seorang sutradara. Yang terpilih nanti akan masuk inkubator di Belanda dan Hungaria," ujar Poppy.
Poppy mengaku, sosialisasi yang digelar di Hotel Morrissey Jakarta adalah upaya untuk mempersiapkan peserta untuk memahami persyaratan menembus inkubator TFL. Ia mengatakan, saat ini ada sekitar enam tim yang sudah mendaftarkan karyanya. Panitia memberikan batas waktu pengiriman karya hingga 1 Maret 2017.
Poppy mengingatkan, terdapat syarat khusus dalam program ini yang diajukan oleh TFL. Syarat tersebut yakni penerima beasiswa adalah sutradara yang baru membuat film maksimal dua kali dan produser sebanyak maksimal lima kali. "Ini karena yang dicari adalah sineas-sineas muda. Ini juga upaya untuk regenerasi," ujar Poppy.
TFL merupakan inkubator film yang berbasis di Turin, Italia. Karya-karya alumni TFL berhasil menembus festival film bergengsi seperti Cannes dan Sundance. Salah satu karya film yang didukung TFL adalah //Wadjda// (2012). Film karya sineas Arab Saudi Haifaa Al Mansour itu bahkan berhasil mendapatkan nominasi film bahasa Asing terbaik di ajang BAFTA 2014.
Direktur Artistik TFL Mathieu Darras mengatakan, para peserta akan mendapatkan pengalaman berdiskusi dengan banyak sineas dari seluruh dunia. Peserta pun aka mendapatkan ilmu mulai dari meningkatkan kualitas film hingga proses pemasarannya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
