Jumat 17 Feb 2017 03:53 WIB

UKM Indonesia Rambah Fashion di London

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Batik Indonesia
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Batik Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- London yang merupakan salah satu pusat fashion dunia setiap tahunnya menyelenggarakan berbagai pameran fashion salah satunya Pure London di Olympia. Pameran tersebut merupakan ajang pertemuan business-to-business untuk produk fashion, mulai dari pakaian, celana, tas dan aksesoris lainnya.

Pemilik Esre Denim, Razka Pradana mengatakan yang menarik dari Pure London yang diadakan pada 12-14 Februari tahun ini, ada dua brand fashion UKM Indonesia yang hadir, yaitu, Esre Denim yang menampilkan produk pakaian pria dan Schmiley Mo yang menampilkan produk pakaian wanita. Keduanya baru pertama kali berpartisipasi pada kegiatan pameran ini.

"Esre Denim yang diproduksi di Bandung mencoba untuk menjajaki pasar Inggris dan Eropa melalui pameran ini," kata Razka yang baru menyelesaikan studi MBA di Inggris kepada Republika.co.id dalam keterangan tertulis KBRI London, Kamis (16/2).

Anggi dari Schmiley Mo juga menyampaikan, respons pengunjung di Pure London cukup positif terhadap desain inovatif dan rancangan sang pemilik Schmiley Mo, Diana Rikasari. Produk Schmiley Mo sendiri diproduksi di Jakarta.

Istri Dubes RI London yang mengunjungi Pure London, Hana Satriyo sangat mengapresiasi inisiatif Esre Denim dan Schmiley Mo yang secara mandiri berpartisipasi dalam pameran di Olympia. Menurutnya, hal tersebut akan memberi peluang lebih besar bagi mereka untuk memasarkan produknya ke mancanegara.

"Mereka juga mendapat kesempatan melihat perkembangan fashion dari berbagai negara yang berpartisipasi dalam pameran," ujarnya.

Di sela-sela pameran tersebut juga diadakan acara fashion show dan dialog mengenai perkembangan fashion yang cukup menyedot banyak pengunjung. Setiap tahunnya, sekitar 1.000 peserta berpartisipasi dalam Pure London. 

Selain dua merk fashion Indonesia, merk Relax Baby Be Cool dari Estonia yang keseluruhan produknya menggunakan batik juga menarik perhatian pengunjung kalangan muda. Informasi mengenai corak dan asal-usul kain batik juga ditampilkan pada setiap produknya.

London dan berbagai kota lain di Inggris rutin menyelenggarakan sejumlah pameran tahunan. Di antaranya pameran International Food and Drink Event pada Maret di London, pameran London Coffee Festival pada April dan pameran Autumn Fair pada September di Birmingham. Perusahaan Indonesia dapat memanfaatkan ajang pameran tersebut untuk mempromosikan dan sekaligus bertemu dengan para pembeli potensial secara langsung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement