REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Inisiator Gerakan Muslimah Memilih Pemimpin Neno Warisman mengatakan pamor pasangan calon nomor 2 DKI Jakarta harusnya sudah turun. Walaupun setiap pasangan calon gubernur mengklaim akan memenangkan Pilkada berdasarkan survey.
"Hasil masing-masing survey kan memang klaim masing-masing, tapi dari wacana di masyarakat kelihatannya pamor paslon 2 sudah merosot sekali," katanya saat melihat Tempat Pemungutan Suara (TPS) Rawa Jati, Pancoran, Apartemen Kalibata, Rabu (15/2).
Ia mengatakan ketika menjadi saksi ahli bahasa sidang pejawat Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok terlihat sekali pengacara pejawat secara feguratif menekan saksi ahli. Neno menyebut di sidang yang seharusnya mulia pengacara pejawat seperti pemangsa.
Karena itu ia yakin pada Pilkada tahun ini Jakarta akan memiliki pemimpin yang baru. "Saya melihat kalau tidak terjadi kecurangan Insya Allah kita akan memiliki pemimpin yang baru yang lebih baik," katanya.
Neno mengatakan Pilkada kali ini masih banyak TPS-TPS yang kekurangan pengawas. Masih banyak, TPS yang tidak terjangkau sama pengawas sehingga membutuhkan lebih banyak lagi pengawas.
"Kejanggalan tetap ada seperti laporan di Pulo Gadung, Matraman sempat lihat juga di Ulujami. Orang enggak bawa KTP asli tapi petugasnya kenal kan gak boleh seperti itu, terus kurang pengawas yang melihat bawa HP apa ngga. Kecurangan masih memungkinkan," katanya.