REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Kanye West tampaknya telah menarik dukungannya terhadap Presiden Donald Trump. Ia menghapus sejumlah cicitan di akun Twitter pribadinya, tentang pertemuannya dengan Trump akhir tahun lalu.
TMZ melaporkan, West merasa tidak puas atas kinerja Trump dalam dua pekan pertamanya. Secara khusus, West juga tidak senang dengan perintah eksekutif Trump yang melarang penerimaan pengungsi sementara dan melarang perjalanan warga dari tujuh negara meyoritas Muslim ke AS.
Dalam pertemuannya dengan Trump pada Desember lalu, West mengatakan mereka membahas isu-isu multikultural. Pertemuan di Trump Tower itu dijelaskan West dalam serangkaian cicitan.
"Saya ingin bertemu dengan Trump hari ini untuk membahas isu-isu multikultural. Isu-isu itu termasuk bullying, dukungan terhadap guru, modernisasi kurikulum, dan kekerasan di Chicago," tulis West di akun Twitter pribadinya, yang kini telah dihapus.
"Saya merasa penting untuk memiliki jalur komunikasi langsung dengan Presiden masa depan kita, jika kita benar-benar menginginkan perubahan," kata dia.
Dilansir dari The Independent, spekulasi publik mengatakan, West mungkin bertemu Trump untuk mendapatkan jabatan di Chicago. Namun, hingga saat ini spekulasi tersebut belum terbukti.
Rapper itu memicu kontroversi setelah menyatakan dukungan untuk Trump. Dalam sebuah konser pada November lalu di San Jose, California, ia menyuarakan pilihan politiknya.
"Saya akan mengatakan sesuatu yang agak politis. Saya pernah mengatakan kepada kalian bahwa saya tidak memilih, kan? Tapi saya akan memberitahu kalian, jika saya memilih, saya akan memilih Trump," kata dia dihadapan ratusan penggemarnya.
West sempat menyatakan keinginannya untuk mencalonkan diri sebagai Presiden AS pada pemilu 2020. Namun, mengingat kepribadian West yang sering berbicara spontan, masih belum jelas apakah dia benar-benar berniat untuk mencalonkan diri.