REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Grup musik Slank akan menjadi pengisi acara dalam 'Konser Gue 2' yang mendukung Ahok-Djarot di Lapangan Ex Driving Range, Senayan, Jakarta, Sabtu (4/2). Namun, Slank tidak bermaksud memaksakan pilihan itu kepada para penggemarnya yang biasa disebut Slankers.
"Dukung Ahok-Djarot itu sikap Slank, tapi kami hargai perbedaan. Slankers bebas mau pilih nomor berapa," ujar Bimbim, pentolan Slank, pada konferensi pers di Jalan Potlot, Jakarta Selatan, Jumat (3/2).
Penabuh drum bernama lengkap Bimo Setiawan Almachzumi itu menyebut saling menghormati pilihan sebagai inti dari demokrasi. Bimbim mengatakan, Slank tidak mau berbalik arah jadi antidemokrasi.
Pemusik 50 tahun itu senang mendapati banyak Slankers terbuka menyuarakan perbedaan. Ia mencontohkan sejumlah Slankers mengaku bukan pendukung Ahok-Djarot, namun menyatakan bakal tetap setia menjadi Slankers sampai kapan pun.
Bimbim juga mengenang ajang Pilpres 2014 di mana sang ayah, Sidharta M Soemarno, punya pilihan Presiden yang tak sama. Ia dan ayahnya tetap berbincang akrab di meja makan tanpa mempermasalahkan perbedaan tersebut.
Itu pun dimuat dalam lagu "Salam Dua Jari" yang dulu dibuat Slank, dengan penggalan lirik yang berbunyi "kalau beda jangan sensi". Namun, Bimbim mengatakan kalau ia tak suka pemilih yang gemar memaki-maki orang lain apabila berbeda pendapat.
"Santai aja, itu kan pilihan masing-masing. Semoga gerakan budaya besok benar-benar jadi pesta demokrasi, senang-senang hadapi perbedaan," ucap Bimbim yang mengingatkan penonton yang hadir untuk tidak memakai atribut partai politik atau membawa anak di bawah umur.