REPUBLIKA.CO.ID, Ditengah pro-kontra kebijakan mengenai larangan imigran ke Amerika Serikat, Presiden AS, Donald Trump memutuskan untuk memutar film Finding Dory. Film tersebut menjadi film pertama yang diputar setelah pelantikan Trump.
Fakta tersebut dinilai ironi. Finding Dory menceritakan tentang bersatunya Dory dan keluarganya. Sedangkan Trump dinilai melakukan hal sebaliknya di dunia nyata. Sebagai bintang film tersebut, Albert Brooks menilai pilihan Trump sangat aneh.
"Aneh bahwa Trump menonton Finding Dory. Inisebuah film tentang bersatunya kembali dengan keluarga, ketika dia mencegah dalam kehidupan nyata," tulis Brooks dalam akun twitternya seperti dilansir dari laman The Guardian, Rabu (1/2).
Sebagai sekuel dari Finding Nemo, film Disney Pixar selanjutnya adalah Finding Dory. Ia adalah ikan biru yang kehilangan memori jangka pendek. Ia melakukan perjalanan dari Great Barrier Reef ke sebuah lembaga kehidupan laut di California untuk bersatu lagi dengan orang tuanya yang telah lama hilang.
DeGegeneres tidak mengacu pada screening Finding Dory, tapi tweeting perlawanannya terhadap larangan perjalanan pada waktu yang sama seperti yang dilakukan Brooks pada hari Ahad lalu. "Amerika adalah besar karena semua orang yang datang ke sini," katanya. "Tidak terlepas dari mereka."
Pengguna Twitter lainnya juga menaruh perhatian pada seleksi film yang ironi dengan kebijakan Trump. Satu postingan: "Trump memutar Finding Dory hari ini: kisah orang asing memasuki AS tanpa otorisasi untuk menyatukan kembali dengan orang tuanya #irony".
Sekretaris Pers Gedung Putih, Sean Spicer , menjelaskan di Twitter bahwa saat pemutaran film, Trump tidak ikut menonton.
"Sebenarnya, dia menghabiskan 60 detik menyambut dan berterima kasih kepada pasangan dan anak-anak dari staf Gedung Putih kemudian segera kembali bekerja," katanya.