REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewi Sandra tengah mengalami cedera di kaki kanannya. Namun hal ini tidak menyurutkan niatnya untuk menjalankan umrah 1 Februari 2017 mendatang.
Dewi mengatakan rasa sakit di kakinya belum lama ia rasakan. Agar tidak bertambah parah, Dewi yang telah mengkonsultasikan cederanya tersebut ke dokter diharuskan menggunakan gips agar retak pada tulang kakinya tidak semakin renggang.
"Nanti disana pakai tongkat atau kursi roda. Khususnya untuk sa'i. Itu paling berat, siapapun yang dorong saya, suami, mudah-mudahan dia ikhlas," ujar Dewi ketika ditemui wartawan di Jakarta, Senin (30/1).
Karena masalah cedera ini membuat Dewi jauh lebih ikhlas. Mau tidak mau Dewi harus berangkat lebih awal untuk bisa mendapat tempat duduk.
"Saya bertanya-tanya apakah ini ujian, kalau dianggap musibah bertanya-tanya ada apa, salah apa. Kita bersyukur, saya yakin semua indah dibalik ini semua. Dinikmati. Alhamdulillah mas Agus (suami Dewi) sudah siap dorong kursi roda," ujarnya.
Saat umrah terakhir Dewi Sandra sempat melihat seorang bapak melakukan tawaf meski tidak sempurna. Bapak tersebut dikatakan Dewi tidak memiliki kaki, hanya menggunakan tangan untuk mendorongnya melakukan tawaf. Dalam hati Dewi mengatakan "Wah ini orang hebat banget ya. Bagaimana rasanya jadi dia."
Dewi mengungkapkan hal itu didepan kabah. Jika mengingat hal itu, Dewi berfikir apakah ini jawaban dari kata-katanya saat itu.
"Walaupun tidak seberat dia tapi mendekati. Ucapan adalah doa, doa itu disambut apalagi ditempat mustajam. Saya excited. Mudah-mudahan dengan kondisi itu saya punya kesadaran baru lagi. Syukur bisa berempati. Secara fisik kita masih punya kaki tangan tubuh sehat lengkap dan ada teman-teman, fisik tidak sama, ada semangat diatas kita," tuturnya.
Dewi tidak merasa takut sama sekali dengan kondisinya. Dia akan pergi umrah dengan hati ikhlas.
"Kaki digips tidak bisa jalan. Tidak boleh mengeluh. Karena akan menyalahi takdir Allah. Saya nikmati kondisi ini dengan bismillah mudah-mudahan umrah berjalan lancar," harapnya.