Rabu 25 Jan 2017 08:00 WIB

Musisi Indonesia Berkolaborasi dengan Musisi Inggris-India

Kota London
Foto: flickr
Kota London

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Musisi kenamaan Inggris, Susheela Raman dan gitaris Sam Milis berkolaborasi dengan empat musisi tradisional Indonesia dari Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta di Solo. Keempat musisi tersebut adalah Maestro Gondrong Gunarto, Agus Prasetyo, Angger Widhi Asmara dan Rano Prasetyo serta musisi tradisional lainnya dari India.

Selama kurang lebih satu minggu para musisi dari negara dan latar belakang musik yang berbeda melakukan proses eksplorasi di salah satu sudut kota London, memadukan elemen-elemen musik tradisional Indonesia dan India dengan musik modern Inggris, demikian Minister Counsellor KBRI London Thomas Siregar, Selasa (24/1).

Susheela Raman yang berkecimpung dalam berbagai genre musik di antaranya jaz, blues, folk dan trance (masuk nominasi 2006 BBC World Music Awards) dan melakukan tur musik di berbagai belahan dunia menyatakan begitu terpesona dengan gamelan Indonesia sejak kunjungannya ke Indonesia beberapa waktu lalu.

Pertemuannya dengan maestro gamelan Gondrong Gunarto memunculkan gagasan untuk menggarap kolaborasi musik yang menampilkan gamelan secara kontemporer.

Minister Counsellor KBRI London Thomas Siregar menyebutkan gamelan bukanlah musik yang asing di Inggris mengingat di negara ini terdapat tidak kurang dari 150 kelompok gamelan yang tersebar di berbagai institusi pendidikan dan komunitas seni lainnya.

Penampilan gamelan Indonesia yang dipadukan dengan alat petik gitar dan cello dari Inggris serta tabla dari India tentunya akan menyuguhkan sajian kolaborasi musik yang sangat menarik bagi pecinta seni musik di Inggris.

KBRI London sangat mengapresiasi dan mendukung kolaborasi musisi tiga negara ini yang secara khusus mempromosikan seni musik tradisional Indonesia sehingga dapat lebih dikenal dan diterima pecinta musik di Inggris. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat tercipta kerja sama dalam pengembangan seni dan budaya antara Inggris dan Indonesia di masa datang, demikian Thomas Siregar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement