REPUBLIKA.CO.ID, Wacana untuk membuka kembali bioskop di Arab Saudi menerima penolakan tegas dari pimpinan otoritas keagamaan. "Film dapat menyiarkan film-film tidak bermoral, tanpa rasa malu, dan ateistis," ujar Mufti Besar Arab Saudi Syekh Abdulaziz Al-Sheikh seperti dikutip Guardian, Rabu (18/1).
Ia berharap, pemerintah Arab Saudi yang berwenang atas perfilman dapat membawa film dari buruk menjadi baik dan tidak membuka pintu untuk segala keburukan. Bioskop publik di Arab Saudi dinyatakan ilegal sejak 1980-an. Akan tetapi, wacana untuk menghidupkan kembali bioskop gencar dilakukan oleh Kepala Otoritas Hiburan Amr Al-Madani.
Hal itu merupakan bagian dari program Visi 2030 Arab Saudi yang ingin membangkitkan sektor ekonomi serta kebudayaan. Pada Februari nanti, Festival Film Dammam akan kembali digelar untuk kali keempat. Festival selama lima hari itu berhasil digelar meski penayangan film dilakukan secara terbatas di pusat kesenian Dammam.
Direktur Artistik Ahmed Al-Mulla berharap festival tersebut bisa mendorong pemerintah untuk melonggarkan aturan terkait penayangan film. Dalam satu dekade terakhir hanya ada sekitar selusin film produksi Arab Saudi. Film Wadjda yang rilis pada 2012 adalah karya yang paling fenomenal. Film karya sutradara perempuan pertama Saudi Haifaa Al Mansour itu berhasil meneriman nominasi Oscar dan juga Bafta.