REPUBLIKA.CO.ID, Presiden Terpilih AS Donald Trump belum akan menduduki posisi resminya hingga 20 Januari mendatang. Kasak-kusuk namun sudah terdengar kalau Melania Trump nantinya akan berbagi jabatan sebagai Ibu Negara dengan putri tirinya, Ivanka Trump.
Dalam wawancara dengan Fox News, Ahad lalu, Donald menegaskan keinginannya agar putrinya bisa terlibat dalam pemerintahannya. Bagi Donald, Ivanka dan suaminya Jared merupakan dua orang sangat berbakat dan timnya sedang merumuskan cara agar keduanya bisa bergabung dalam administrasinya.
“Saya sangat ingin mereka bisa terlibat,” kata Donald. “Kalau Anda lihat Ivanka, dia sangat kuat, kamu tahu, di bidang wanita dan anak-anak. Tidak ada yang lebih baik dari dia.”
Lewat cicitannya di Twitter, Donald bahkan sudah menyebut putra-putranya Donald Jr dan Eric akan tetap di New York untuk mengurus organisasi dan bisnis Trump. Tanpa menyebutkan sama sekali tentang putrinya, seperti dikutip Daily Mail.
Dan, beberapa jam saja setelah konferensi pers Donald Trump di Trump Tower, Ivanka mengunggah status di Facebooknya mengatakan ia akan absen secara formal dari seluruh kegiatan serta tanggung jawabnya di label modenya. Ia pun akan turun dari jabatannya di Trump Organization.
Dikutip dari NY Times, ia lalu menulis memilih menghabiskan beberapa bulan ke depan berkonsentrasi pada anak-anaknya dan rumah barunya di Washington. Termasuk akan mengeksplorasi bagaimana ia bisa melayani negaranya dalam cara yang paling pantas dan paling bisa memberi dampak positif.
Publik pun agaknya akan melihat sosok pendamping Trump yang muda dan gaya, bila seandainya Ivanka dipilih ayahnya untuk mendampinginya sebagai peran Ibu Negara atau First Lady.
Apa yang akan dikenakan Ibu Negara Trump juga menjadi bahasan di dunia mode. Selama delapan tahun masyarakat kerap terpukau melihat penampilan Michelle Obama yang gaya, namun tetap terlihat cerdas.
Tak mudah bagi wanita-wanita Trump untuk tampil dengan balutan desainer. Sudah ada sejumlah desainer, seperti Sophie Theallet dan Jean Michael Cazabat yang mengajak perancang lain untuk menolak mendandani Ibu Negara. Alasannya, karena pesan rasisme, seksisme, dan xenophobia yang dilontarkan Donald selama kampanye.
Dalam surat terbukanya Sophie secara resmi menjadi desainer pertama yang mendeklarasikan secara formal tidak mau terlibat dengan Ibu Negara Trump. “Pesan yang disampaikan Donald tidak sejalan dengan nilai-nilai kehidupan yang kita anut. Saya mendorong rekan-rekan desainer untuk berlaku sama. Integritas adalah satu-satunya nilai kehidupan kita.”
Tidak semua desainer namun berpikiran serupa. Thom Browne mengatakan simbol seorang Ibu Negara jauh lebih penting daripada sosoknya itu sendiri. Menurutnya, patriotism membuat desainer harus mau mendandani seorang ibu Negara, siapapun dia.
Tommy Hilfiger juga menilai beberapa desainer terlalu politis. Katanya Melania Trump adalah seorang wanita yang cantik dan desainer mana saja akan bangga bisa menjahitkan pakaian untuknya.
Entah siapa yang nantinya akan menempati posisi Ibu Negara, Melania atau Ivanka. Melania memang dikabarkan akan berada di New York karena faktor sekolah anaknya. Siapapun sosok Ibu Negaranya, publik pecinta mode menanti gaya apa yang akan dibawanya melenggang masuk di Gedung Putih.
Melania Trump/EPA