REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hari ini, film Cahaya Cinta Pesantren mulai tayang di bioskop Tanah Air. Film ini wajib Anda tonton bersama teman atau keluarga. Setidaknya ada lima alasan mengapa film ini layak jadi tontonan Anda.
Bertabur bintang
Apa jadinya kalau artis-artis muda berbakat seperti Yuki Kato, Febby Blink, Silvia Blink, Vebby Palwinta, Rizky Febian, Fachri Muhammad beradu akting dengan artis senior kawakan Indonesia seperti Elma Theana, Tabah Penemuan dan Zeezee Shahab? Mereka dipertemukan di film Cahaya Cinta Pesantren yang diangkat dari novel populer oleh Ira Madan dengan judul yang sama.
“Film ini menggambarkan kehidupan ala anak pesantren dengan segala kisah unik, konyol, cinta dan persahabatan di pesantren yang tidak diketahui banyak orang,” ujar Sutradara film ini, Raymond Handaya belum lama ini di Jakarta.
Siap-siap bakal mengocok perut
Film ini dijamin bakalan mengocok perut. Dari awal sampai akhir film menyuguhkan akting lucu dan tingkah kocak Yuki Kato, Silvia Blink dan juga Rizky Febian. Film ini merupakan film layar lebar perdana bagi putra sulung Sule. Karakternya yang amuse dan konyol membuat Rizky layak disebut artis multitalent. Peran Fachri Muhammad yang tampil cool menambah daya tarik film ini.
Keturunan Jepang yang jago berlogat Karo
Anda juga akan dibuat terheran-heran oleh gadis keturunan Jepang yang sama sekali tidak memiliki darah orang Batak, tapi sangat lancar ketika harus berlogat Karo. Yuki Kato sukses besar memerankan Shila yang berlogat Batak Karo sepanjang film ini.
Soundtracknya yang seru
Wirda Mansur, putri dari Ustaz Yusuf Mansur mengejutkan semua penggemarnya dengan diam-diam mengisi soundtrack di film ini. Wirda bahkan juga bermain di film ini sebagai Avira, sepupu dari Rifqy yang diperankan Fachri Muhammad. Tidak ketinggalan single kedua dari Rizky Febian yang berjudul 'Penantian Berharga' yang mejadi lagu hits saat ini ikut menjadi official sountrack film ini.
Film pop religi remaja pertama di Indonesia
Berbeda dengan film religi pada umumnya, //Cahaya Cinta Pesantren ini berhasil menjadi film dengan genre pop religi remaja pertama di Indonesia yang sarat dengan makna sekaligus juga tetap asyik dan ringan untuk di tonton bersama keluarga, sahabat, pacar dan //gebetan. “Perpaduan kisah remaja ala pesantren, gejolak romantika, keluarga, komedi, kisah haru, perjuangan meraih impian dan persahabatan semuanya dibalut dalam satu paket lengkap. Tidak heran dalam film ini kamu bakal ketemu banyak quote yang menginspirasi tentang cinta, persahabatan, keluarga, impian, agama dan kehidupan,” tambah Raymond, sang sutradara film ini.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
