Rabu 11 Jan 2017 20:17 WIB

5 Fakta Unik Penggunaan Sarung di Indonesia

Presiden Joko Widodo mengenakan kain sarung dalam sebuah kunjungan kerja.
Foto: Antara
Presiden Joko Widodo mengenakan kain sarung dalam sebuah kunjungan kerja.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sarung atau sepotong kain lebar berbahan katun, polyester atau bahkan sutera yang dililit di pinggang hingga bagian bawah tubuh telah lama dikenal masyarakat di Indonesia dan sekitar pulau-pulau Pasifik.

Di Indonesia, penggunaan sarung identik dengan umat Muslim saat beribadah dan sebagai pelengkap busana daerah tertentu. Sarung bahkan pernah simbol perjuangan melawan budaya Barat yang dibawa para penjajah.

Namun, sarung nyatanya tak semata menjadi bagian dari pelengkap pakaian atau ibadah saja. Berikut fakta unik penggunaan sarung di Indonesia:

Ayunan anak

Di beberapa daerah, sarung dijadikan ayunan anak-anak bila tak ada ayunan kelambu. Tak hanya itu, anak-anak juga memanfaatkan sarung yang dikenakan ayahnya untuk berayun-ayun. Anda pernah melakukannya kala kecil dulu?    

Topeng ninja

Di era 90-an, anak-anak memodifikasi sarung untuk dijadikan penutup kepala saat bermain peran sebagai ninja layaknya di Jepang. Mereka melompat-lompat mengenakan topeng ninja berbahan sarung.

Senjata

Dalam kisah pendekar-pendekar Betawi, sarung kerapkali digunakan sebagai senjata. Anak-anak juga menggunakan sarung saat bermain perang-perangan seusai shalat. Biasanya mereka akan mengepalkan sarung untuk dipukulkan pada lawannya.

Pembungkus pakaian

Dikutip dari Antaranews, dahulu, permukaan sarung yang luas digunakan sebagian orang membungkus pakaian saat bepergian. Kini, masihkah Anda melihatnya?

Alas darurat

Terkadang, sebagian orang menggunakan sarung sebagai alas duduknya kala tak menemukan alas lainnya. Anda pernah melakukannya?

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement