Kamis 15 Dec 2016 11:14 WIB

Tenun Ende, Warisan Budaya yang Kehilangan Pamor

Rep: Desy Susilawati/ Red: Andi Nur Aminah
Kain tenun Ende yang dipamerkan di Museum Tekstil, Jakarta
Foto: Desy Susilawati/Republika
Kain tenun Ende yang dipamerkan di Museum Tekstil, Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kain tenun Ende sudah dikenal luas sejak lama. Ini merupakan warisan budaya Indonesia. Setiap kain tenun bermakna bagi masyarakat Ende. Setiap tenun bisa hidupkan sandang pangan keluarga dan membantu suami untuk pendidikan anak.

Hal itulah yang diungkapkan oleh Pemerhati Sosial Ekonomi untuk kain Tenun, Bernadetha Maria Sere Ngura Aba yang akrab disapa Sere. Ia menjelaskan kain tenun Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan warisan tradisi. Kain tenun Ende memiliki ciri khas tersendiri. Kain Ende berwarna coklat gelap. Motifnya kecil dan ada salur hitamnya di kain dari motif dan ragam hias. Motif disebut kepala kain dan ragam hias disebut kaki kain.

"Saat ini tenun Ende kehilangan momentum untuk berkembang, kain tenun ini kerap dianggap hanya menjadi komoditas saja, padahal makna di balik kain tenun Ende sangatlah beragam yang seharusnya menjadi khazanah dan kekayaan kebudayaan nasional yang multikultur. Hilangnya kesadaran, orientasi dan makna terhadap budaya dan tradisi membuat kain tenun Ende kurang diketahui oleh masyarakat Indonesia, terutama generasi mudanya, di tengah gencarnya bermunculan budaya-budaya modern yang adoptif," jelasnya saat pembukaan Pameran Pesona Kain dan Budaya Ende Digelar  di Jakarta, Rabu (14/12).

Kurangnya kesadaran dan apresiasi masyarakat,  membuat kain tenun ini kehilangan pamor. Hal ini berdampak pada kondisi penghidupan para pengrajin kain tenun Ende. "Saat ini terdapat 50 pengrajin yang dibina oleh Museum Tenun Ikat di Ende, di mana kondisi pengrajin tenun masih memerlukan bantuan dalam hal pemberdayaan, secara teknik tenun, penggunaan bahan-bahan alami dan bahan baku lainnya, serta akses permodalan dan pemasaran," ungkap Pengelola Museum Tenun Ikat di Kabupaten Ende, Ali Abubekar yang juga menjadi Pembina Kelompok Pengrajin Tenun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement