Jumat 02 Dec 2016 22:51 WIB

Berawal dari Komunitas, Vespunk Mantap di Jalur Indie

Vespunk
Foto: IST
Vespunk

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyandang status sebagai band yang pernah bernaung di bawah manajemen besar tidak membuat Vespunk ragu "turun status" menjadi band indie. Karena dengan mengerjakan sendiri, membuat Vespunk jadi lebih bebas dalam berkarya.

"Kepuasan pastinya adalah karya kita nggak disunatin (ditentukan,red). Dengan indie kita jadi bebas berkarya," ujar Wawah, vokali Vespunk kepada Republika.co.id, Jumat (2/12).

Hal itu mungkin terdengar naif. Tapi pada kenyataanya, kebebasan berkarya itu yang membuat Vespunk berdiri hingga saat ini dan meluncurkan album fisik kedua mereka yang berisikan 17 lagu. Semua dikerjakan sendiri, mulai dari produksi hingga promosi dan pemasaran.

"Lihat sendiri, major label juga belakangan (industri,red) lesu. Kita juga salah satunya berkaca dari situ," kata dia.

Walaupun diakui band yang beranggotakan Wawah (vokal), Ledu (gitar), Matto (Gitar), Fahri (Drum) dan Farre (Bas) ini, berjuang di jalur indie tidaklah mudah. Satu per satu tahapan, mulai dari pengumpulan materi lagu, produksi hingga launching, semua dikerjakan bersama.

"Prinsip kita ada empat. Yaitu Vespa, musik, vape (vaping) dan berkawan. Jadi intinya kita enjoy aja jalanin semuanya," ujar dia.

Di album keduanya ini Vespunk merilis 17 lagu. Vespa dan musik punk masih menjadi kekuatan dan inspirasi di album ini.

Adapun lagu yang menjadi unggulan adalah "Salam Damai Mari Berkawan". Sesuai judulnya, lagu ini mengusung tema persahabatan yang luas antara sesama pengguna scooter dan kendaraan di jalan pada umumnya.

"Selain juga kita ngajak masyarakat bisa tertib dalam berkendara dan bertanggung jawab," kata dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement