REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski kondisi bisnis properti saat ini masih kurang menggembirakan, namun tampaknya hal itu tidak banyak berpengaruh pada bisnis PT PP Properti Tbk. Bahkan perusahaan ini berencana membuka lima proyek besar tahun depan.
Kelima proyek itu tersebar disejumlah kota besar seperti Surabaya, Bandung, Jababeka, dan Cikarang. "Semuanya hunian vertikal," kata Direktur Utama PT PP Properti Tbk Taufik Hidayat, Rabu (23/11).
Keberhasilan tersebut tidak terlepas dari kiat perusahaan yang sengaja membidik bisnis apartemen kelas menegah di sejumlah wilayah di Indonesia. Hal itu dilakukan lantaran segmen pasar inilah yang kini masih menunjukkan pertumbuhan yang positif.
Selain menghemat lahan, bisnis apartemen juga dapat menciptakan hunian dalam jumlah besar sehingga menjangkau pasar yang luas. Lain halnya dengan hunian landed house yang menyita lahan cukup besar. "Kami fokus pasar menengah yang terus naik," katanya.
Proyek itu tersebar di sejumlah wilayah di Sentul, Jababeka, Kali Malang, Depok dan lainnya. Pihak juga mengaku meraih laba bersih hingga Rp 365 miliar dari bisnis tersebut. " Tahun depan target kami naik 30 persen," kata Taufik.
Dalam kesempatan tersebut PT PP Properti Tbk juga menggelar pameran Property Fair selama lima hari mulai 23 November di mall kota Casablanca untuk menawarkan berbagai jenis proyek apartemen mereka. Terdapat sekitar 600 unit apartemen berbagai jenis yang ditawarkan kepada konsumen dengan kisaran harga mulai Rp 250 juta hingga Rp 1 miliar. "Kami menargetkan pemasukan Rp 80 miliar dari pameran ini," katanya.
Dari beragam jenis apartemen menengah yang ditawarkan, salah satunya adalah apartemen anti Narkoba hasil kerjasama dengan Badan Narkotika Nasional. Keduanya adalah apartemen Evencio di Margonda Depok dan The Alton Tembalang Semarang.
Kedua apartemen tersebut berdekatan dengan kampus. Apartemen yang membidik premium student ini dilengkapi fasilitas pemeriksaan deteksi obat terlarang. "Kami menempatkan petugas BNN disana," kata salah seorang tenaga pemasaran.