REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada kabar baik bagi anda yang berinvestasi di sektor properti. Tahun 2017, diperkirakan bisnis properti akan mengalami kenaikan siginifikan. "Bisnis properti akan mengalami rebound," kata Country General Manager Rumah 123.com, Ignatius Untung, Selasa (22/11).
Menurutnya, ada kecenderungan pertumbuhan yang sangat kuat pada kuartal empat ini. Bahkan kenaikan pada Oktober tahun ini dibanding periode sebelumnya mencapai 30 persen. Adanya sejumlah kebijakan pemerintah di sektor properti juga menjadi salah satu indikator yang menunjang ke arah itu.
Pihaknya yakin apabila sepanjang 2016 ini tidak ada peluncuran proyek besar, pada 2017 mendatang akan ada dua hingga tiga proyek baru yang akan diluncurkan pengembang.
Untung juga menyebutkan pertumbuhan yang terjadi sejak 2014 merupakan psikosomatis. Yakni, rasa sakit karena disebabkan masalah kekhawatiran yang berlebih dan rendahnya keyakinan. "pertumbuhan berjalan lambat karena hilangnya kepercayaan, padahal di pasar kelas bawah justru naik," katanya.
Untuk itu perlu dihilangkan keraguan yang berlebih dan kembali membangun keyakinan. Sejumlah pengembang besar kini sudah mulai memasarkan proyek mereka.
Untung juga menambahkan, saat ini bisnis perkantoran masih mengalami kelesuan akibat persediaan ruang yang terlalu besar dibanding dengan permintaan. "Bisnis perkantoran over supply," katanya.
Bahkan jumlahnya mencapai 100 ribu squaremeterpersegi. Karena itu sejumlah gedung perkantoran di kawasan bergengsi seperti SCBD, Mega Kuningan dan TB Simatupang tampak sepi penyewa. Apalagi setelah perusahaan migas yang banyak menyewa di kawasan TB Simatupang mulai mengurangi jumlah ruang usahanya sebagai langkah penghematan.
Konsumen yang semula hendak menyewa di TB Simatupang, kini dapat menyewa di kawasan Mega Kuningan atau kawasan elit lainnya di Jakarta. "Over supply ini sudah terjadi sejak 4 tahun terakhir," katanya.