Jumat 18 Nov 2016 06:03 WIB

Uang Bisa Jadi Sumber Masalah

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Winda Destiana Putri
Uang
Uang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak orang berkeyakinan uang merupakan solusi berbagai masalah, mulai dari membayar biaya kuliah, membeli rumah, dana pensiun, hingga tabungan masa depan. Seiring pencapaian mereka dari segi materi, sebagian menyadari bahwa uang juga bisa menjadi sumber masalah.

Menghabiskan waktu untuk bekerja demi mengumpulkan pundi-pundi rupiah sesungguhnya membuat seseorang harus mengorbankan hal lainnya, seperti waktu untuk bersantai, dan perhatian untuk keluarga. Berikut adalah masalah yang justru bisa timbul karena uang, dilansir dari Womanitely.

Pernikahan

Kantor berita CNBC melaporkan uang sebagai kontributor utama penyebab stres dalam kehidupan rumah tangga. Uang menguji ketahanan pernikahan.

Pasangan menikah di mana suami dan istri sama-sama bekerja bisa mengalami stres karena uang. Ini akibat masing-masing sibuk dengan rutinitas mencari penghasilan, dan melupakan waktu untuk berdua. Jika Anda tidak menunjukkan betapa pentingnya arti keluarga kepada pasangan, rasa ragu meliputi kedua belah pihak akan kekuatan pernikahan mereka.

Meregangkan hubungan

Jika Anda dan pasangan belum terikat dalam pernikahan, uang juga bisa meregangkan hubungan asmara. Alih-alih menikmati kencan berdua, Anda dan pasangan tetap saja disibukkan dengan materi kantor. Ini membuat salah satu pasangan berpikir kekasihnya tak bisa belajar menghargai waktu pribadi mereka sebagai pasangan.

Keluarga

Ada sebuah kutipan mengatakan, kemiskinan bukan melulu soal lapar atau tidak mampu memenuhi kebutuhan. Kemiskinan juga rasa tidak diinginkan, tidak dicintai, dan tidak dipedulikan.

Sempatkan mundur dari kesibukan kerja dan memberi perhatian lebih untuk keluarga. Ini untuk menunjukkan keluarga adalah harta paling berharga. Waktu lebih bernilai dari berapapun jumlah uang yang Anda miliki.

Banyak orang kaya menyesal tak mempunyai waktu cukup bersama keluarga. Banyak orang tua menangis karena gagal membesarkan anak dengan baik akibat terlalu sibuk mencari nafkah.

Anak-anak menganggap orang tua mereka orang asing yang sulit ditemui. Mereka tak mendapat bimbingan sebagaimana mestinya.

Teman baik

Teman-teman baik Anda lupa kapan terakhir bergaul dengan Anda. Kesibukan bekerja membuat Anda mengabaikan hubungan pertemanan di dunia nyata, sehingga satu per satu kawan baik menjauh. Selalu ingatkan diri bahwa sahabat sejati selalu berjuang bersama Anda, memberi semangat, mendukung, serta menghormati Anda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement