REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panitia Kompetisi Film Hari Santri Nasional dan Lembaga Seniman dan Budayawan Muslimin Indonesia (Lesbumi) Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) akan memperpanjang waktu penerimaan karya film dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2016. Sebelumnya, batas akhir pengiriman karya jatuh pada 5 November lalu. Namun, masa tersebut diperpanjang hingga 10 Januari 2017 mendatang.
Penanggung Jawab Kompetisi Film Hari Santri Nasional Masduki Baidlowi mengatakan terdapat beberapa alasan dilakukannya perpanjangan masa penerimaan karya film. Pertama, kata dia, panitia ingin mendapatkan karya-karya para sineas secara optimal. “Dari sisi ide penting dan sesuai dengan tema yang ditentukan panitia. Dari sisi teknis juga tidak digarap dengan buru-buru,” tuturnya.
Kedua, lanjut Masduki menerangkan, panitia ingin memberi kesempatan pada para sineas untuk memproduksi film yang berkaitan erat dengan tema kompetisi, yakni Hari Santri Nasional. Dengan kata lain, film yang disertakan dalam lomba diharapkan merupakan karya terbaru. "Meskipun demikian kami tidak mengubah syarat tahun produksi. Tahun produksi tetap seperti yang tertera di informasi sebelumnya," ungkapnya menjelaskan.
Alasan berikutnya adalah panitia ingin peserta kompetisi lebih banyak dan beragam. "Dengan diperpanjangnya penerimaan karya dalam dua bulan ke depan, panitia dapat menerima lebih banyak lagi karya yang masuk. Harapannya kami lebih leluasa memilih karya terbaik," ucap Masduki.
Koordinator Kompetisi Film Hari Santri Nasional Hamzah Sahal mengatakan selain perpanjangan masa penerimaan karya, tidak ada hal lain yang berubah dari kompetisi ini. "Tema, syarat, ketentuan, juri, dan hadiah, semuanya tetap (tidak berubah)," ujarnya.
Hingga saat ini, lanjut Hamzah, pantia telah menerima sekitar 18 karya film. Bagi mereka yang hendak berpartisipasi, kata dia, dapat segera mengirimkan karyanya ke kantor redaksi Nahdatul Ulama (NU) Online di gedung PBNU lantai 5, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat.