Rabu 09 Nov 2016 08:14 WIB

Kampanye Presiden Pengaruhi Penjualan Merek Busana Ivanka Trump

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Indira Rezkisari
Kandidat presiden Donald Trump melihat putri Ivanka Trump memasangkan bros bertuliskan 'Saya Memilih' ke cucu Donald, Arabella, di TPS di New York, Rabu (9/11) waktu Indonesia.
Foto: AP
Kandidat presiden Donald Trump melihat putri Ivanka Trump memasangkan bros bertuliskan 'Saya Memilih' ke cucu Donald, Arabella, di TPS di New York, Rabu (9/11) waktu Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, Kampanye presiden di Amerika Serikat tidak hanya berdampak pada sikap politik warga negara di sana. Analis industri dari NPD Group, Marshal Cohen, mengatakan kampanye juga punya pengaruh tersendiri untuk merek busana milik Ivanka Trump.

Berkat rangkaian kampanye yang telah berlalu, putri dari Donald dan Ivana Trump itu disebut mendapatkan tambahan ketenaran untuk mereknya. Apalagi, Ivanka kerap mengenakan gaun dari koleksinya dalam banyak penampilan publik serta mempopulerkan tagar #womenwhowork yang identik dengan lini busananya.

Berdasarkan data NPD, Cohen mengatakan merek Ivanka Trump akan semakin terangkat jika Donald Trump terpilih sebagai presiden. Analis membandingkan elevasi itu seperti halnya ketika Ibu Negara Michelle Obama memakai baju dari J. Crew yang kemudian menjadi semakin populer.

Hal itu terlihat dari banyaknya unggahan media sosial mengenai merek Ivanka Trump yang berprofesi sebagai pengusaha, penulis, dan mantan peragawati itu. Namun, setelah pemilu usai digelar, keadaan diprediksi kembali normal dan yang bertahan adalah para pelanggan setia.

Cohen memperingatkan bahwa hal sebaliknya dapat terjadi. Kepribadian, sikap, serta sepak terjang sang ayah pun dapat mempengaruhi posisi dan status merek Ivanka di kalangan konsumen.

Sementara, survei konsumen oleh Brand Keys menemukan bahwa sejumlah konsumen perempuan masih tetap setia berbelanja busana merek Ivanka Trump. Kondisi itu terlepas dari beberapa kelompok yang menyerukan pemboikotan segala sesuatu soal Trump gara-gara pernyataan kontroversial yang dianggap vulgar.

Meski demikian, dalam beberapa pekan terakhir sebagian masyarakat tetap melakukan pemboikotan terhadap 21 pengecer yang menjual lini busana Ivanka Trump. Angka penjualan lini alas kaki yang diproduksi di bawah lisensinya juga menurun akibat publisitas negatif soal masalah ketenagakerjaan, dilansir dari LA Times.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement