REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Eksis sejak 2009, band Goliath tidak menampik kerap mendapat sejumlah kritik atau masukan baik dari pendengar maupun kalangan industri musik. Namun, itu tidak membuat mereka sakit hati atau terbawa perasaan (baper). Justru kritik dijadikan koreksi untuk membuat karya lebih baik.

"Kita sudah biasa (mendapat kritik). Musik (kami) ada yang suka dan ada yang nggak. Cuman kalau gue menyikapinya adalah, kalau itu bagus, ya buat koreksi. Kalau ada yang kurang dari kita, kita perbaiki," ujar vokalis Goliath Ary Irawan saat berbincang dengan Republika.co.id, Selasa (8/11).

Ary menontohkan, dahulu ada yang sempat menganggap bandnya terlalu kental dengan musik melayu. Namun dia membuktikan bahwa bukan hanya jenis musik itu saja yang bisa mereka sajikan. Salah satunya melalui single Mestakung yang menjadi lagu latar untuk film Semesta Mendukung.

"Kami tidak idealis dalam bermusik. Kami berkembang, harus kreatif. Kalau yang negatif, anggap itu masukan," tambah Ary.

Hal itu, menurut Ary, kembali coba ditunjukan Goliath dalam single terbaru mereka "Baper". Berbeda dengan sebelumnya, lagu ini dikemas dengan sentuhan musik tekno dan jazz. "Agak techno dikit, jazz sedikit, drumnya kita pakai looping," ujar Ary.

Ary pun menegaskan, meski kemasan berbeda, mereka tetap mempertahankan karakter Goliath, yakni musiknya yang lebih dekat dengan kalangan remaja dengan lirik nyeleneh. (Goliath Masih Bidik ABG Lewat 'Baper')

"Single ("Baper") ini juga jadi ajang pembuktian Goliath. Meski sempat vakum, Goliath masih ada," tambah dia.   

Single "Baper" dirilis dan sudah diputar di radio-radio sejak 1 November 2016. Rencananya band yang kini digawangi Ary (Vokal), Izwa (Bass), Hardy (Keyboard), dan Gie (Drum) ini meluncurkan video klipnya pekan ini disusul dengan konser khusus pada 27 November 2016 di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat. (Hadirkan Single Baru, Goliath Tampil Lebih Kekinian)

Ikuti Whatsapp Channel Republika