REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap pakaian terbuat dari jenis kain dan kombinasi ornamen yang berbeda. Oleh karena itu, perawatan yang diberikan juga tak selalu sama.
Dosen Bidang Fashion Fabric di Binus Northumbria School of Design (BNSD) dan ESMOD Jakarta, Nurul Akriliyati, mengatakan, perawatan busana sangat dipengaruhi oleh jenis serat kain yang digunakan. Proses pencucian yang sesuai untuk tiap jenis kain akan membuat pakaian tidak mudah rusak dan nyaman dipakai.
Menurut Nurul, ada dua jenis serat kain yang dikenal dalam industri mode, yaitu serat alam (natural fibre) dan serat buatan (man made fibre). Serat alam diperoleh dari hewan, tumbuhan, maupun mineral. Serat yang berasal dari hewan, misalnya wool, sutra (silk), cashmere, lama, unta, alpaca, vicuna, dan sebagainya.
Ada pula jenis serat alam yang terbuat dari tanaman, seperti kapas, linen, ramie, rosea, jute, sisal, manila, coconut, daun atu sisal, sabut, nanas, pisang, dan sebagainya. Jenis serat alam yang terbuat dari mineral cenderung jarang dipakai. Bahan ini biasa digunakan di dunia industri atau kain tenun tradisional, misalnya benang emas.
Man made fibre merupakan serat buatan manusia yang sengaja diciptakan untuk mengikuti atau meniru serat alam. Ada yang terbuat dari bahan alami, kemudian diolah lagi menjadi benang, misalnya viscoce atau rayon, tencel, acetate, dan sebagainya. Ada pula yang benar-benar sintetis, misalnya polyester (mengikuti sifat katun), nylon (mengikuti sifat sutra), dan akrilik (mengikuti wool).
Serat alam sangat mudah menyerap air dan keringan, sehingga nyaman digunakan. Namun, bahan ini juga mudah menyerap noda, seperti kuah soto atau kuah kari yang pekat dan sulit dihilangkan.
“Jadi caranya harus dipisahkan antara pakaian yang berwarna putih, gelap, dan yang harus dicuci (menggunakan) tangan,” kata Nurul dalam Konferensi Pers Softener So Klin di Jakarta Fashion Week 2017, Senayan City, Jakarta, Senin (24/10).
Sutra merupakan bahan yang sangat rapuh. Pemilik pakaian biasanya akan melakukan cuci kering (dry cleaning). Namun, cara ini ternyata tidak baik dilakukan jika terlalu sering. Nurul menyarankan untuk melakukan pencucian manual dengan tangan.
Jenis pakaian tertentu juga sering kali menggunakan renda. Kain yang didominasi renda disarankan untuk tidak digantung saat pengeringan. Pengeringan di bawah matahari langsung atau digantung akan menyebabkan renda mekar atau melebar.
Nurul menambahkan, jenis pakaian yang cepat kotor, misalnya baju tidur, harus langsung dicuci setelah dipakai. Pakaian ini menyerap banyak keringat dan kotoran selama si pemakai terlelap.
Serat buatan seperti polyester lebih mudah dirawat. Selain cara pencucian yang lebih mudah, pakaian berbahan ini bisa disimpan dengan dilipat atau digantung.
Wool juga termasuk bahan yang sering dicuci kering. Padahal, kata Nurul, bahan ini bisa dicuci dengan air dingin. Gunakan shampoo bayi, lalu diangin-anginkan tanpa diperas. “Kalau lalai, masuk mesin cuci bisa menyusut. Dari ukuran L jadi S,” kata dia.