Jumat 21 Oct 2016 18:45 WIB

Lawakan Donald Trump Disoraki Penonton

Calon Presiden dari Partai Demokrat Hillary Clinton tertawa mendengar lelucon dari Calon Presiden Partai Republik Donald Trump di New York, Jumat (21/10).
Foto: Reuters
Calon Presiden dari Partai Demokrat Hillary Clinton tertawa mendengar lelucon dari Calon Presiden Partai Republik Donald Trump di New York, Jumat (21/10).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Donald Trump disoraki saat makan malam amal di Manhattan, Jumat (21/10). Agenda makan malam itu merupakan ritual yang mendudukkan kedua kandidat bersama dengan tujuan melepas lelah sejenak sisi pertarungan mereka dan menunjukkan sisi komedi mereka. Namun, Trump dipandang kelewat batas saat mengomentari Hillary Clinton.

Mulanya, Trump menghibur 1.000 tamu dengan lawakan tentang dirinya sendiri. Dia bahkan menjadikan bahan bercandaan pidato istrinya yang menjiplak pidato Michelle Obama beberapa tahun lalu.

"Saya sungguh harus bilang media lebih bias dari sebelumnya," kata Trump. "Mau buktinya? Michelle Obama berpidato dan semua orang suka. Fantastis. Orang berpikir dia hebat. Istri saya memberi pidato yang sama dan orang-orang bermasalah. Saya tidak paham."

Dia juga bercanda soal Clinton. "Kita sudah membuktikan kalau kita bisa bersikap beradab terhadap satu sama lain," katanya. "Faktanya, sebelum naik ke atas panggung Hillary tak sengaja menyenggol saya dan dia dengan sopannya berkata, 'maafkan saya'. Dan saya dengan sopan membalas, 'biar saya bicarakan itu dengan Anda setelah saya menang'," lanjutnya.

Namun, tamu mulai tidak nyaman ketika Trump menyebut Clinton korup. Dan Clinton juga berpura-pura tidak membenci agama Katolik. "Hillary begitu korup sampai dia ditendang dari Komisi Watergate. Seberapa korup Anda sampai bisa ditendang dari komisi itu?"

Setelah disoraki tamu, Trump berbalik ke Clinton dan mengatakan ia tidak tahu siapa yang mereka tidak sukai. "Saya atau kamu?" katanya.

Clinton juga mencoba membuat lawakan tentang Trump saat gilirannya tiba. "Donald memandang Patung Liberty dan melihatnya empat. Mungkin lima jika patung kehilangan obornya dan tabletnya dan mengubah rambutnya. Kalau dipikir apa angka yang baik untuk wanita? 45."

Clinton mengakhiri pidatonya mengatakan ia berharap Donald menikmati lontaran-lontaran Clinton. "Saya mengatakan tidak terhadap beberapa lawakan yang kelewatan. Tapi saya rasa Anda bisa menilai diri sendiri di Wikileaks selama beberapa hari ke depan," katanya, dilansir dari Aceshowbiz.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement