REPUBLIKA.CO.ID, JATINANGOR -- Gaya hidup halal sudah mulai menjadi peluang bisnis yang menjanjikan mengingat pasar yang terus berkembang. Kini, halal bukan lagi menjadi perhatian warga muslim. Halal bahkan sudah menjadi tren dunia.
“Halal style sudah menjadi tren global dan memiliki peluang bisnis. Bukan hanya di ASEAN dan Indonesia, tapi secara global,” ujar Ketua Indonesia Halal Lifestyle Center H Sapta Nirwandar dalam The First Padjadjaran International Conference on Halal Innovations di Bale Sawala, Gedung Rektorat Unpad kampus Jatinangor, kemarin.
Bukan hanya pangan halal, produk halal lainnya pun sudah mulai menjadi perhatian, seperti pariwisata, keuangan, kosmetik, pendidikan, fashion, pelayanan medis, hingga kesenian dan budaya. Berbagai agenda kegiatan terkait halal pun sudah mulai banyak dilaksanakan, bahkan di negara yang minoritas muslim.
Sapta pun mengungkapkan berbagai tantangan terkait perkembangan industri halal di Indonesia. Di antaranya adalah masih minimnya penerapan peraturan mengenai jaminan produk halal dan masih minimnya pusat penelitian terkait halal.
Hendri Saparini dari Komite Ekonomi dan Industri Nasional mengatakan, Indonesia memiliki kesempatan bisnis halal yang besar. Hal ini mengingat potensi pasar juga sumber daya di Indonesia yang sangat besar. “Pasar kita semakin besar. Inilah mengapa kita harus optimis pada pasar di Indonesia, terutama yang berbasis halal produk,” ujar dia.
"Kita pun mesti berupaya untuk menjadi leader dan hub bisnis halal, terutama di ASEAN. Untuk itu, perlu peran dari pemerintah untuk menciptakan regulasi dan strategi yang komprehensif. Selain itu, terkait Masyarakat Ekonomi ASEAN, bukan hanya terkait kompetisi, tetapi juga kolaborasi dalam meningkatkan industri halal ini".
Dalam kesempatan tersebut turut hadir Gubernur Sumatera Barat Prof Irwan Prayitno yang membagikan pengalaman Sumatera Barat menjadi salah satu tujuan wisata halal terbaik di Indonesia. Dari segi pangan misalnya, Prof Iwan mengungkapkan, bahwa semua makanan di Sumatera Barat itu bukan hanya bersih dan higienis, tapi yang terpenting adalah halal.
Rektor Unpad Prof Tri Hanggono Achmad mengatakan, seminar ini sangat penting, apalagi mengingat bahwa Indonesia sebagai negara mayoritas muslim di dunia. “Saya pikir ini adalah hal yang penting untuk mengidentifikasi mengenai sertifikasi halal,” ujar Rektor.