Kamis 13 Oct 2016 12:59 WIB

Ini Kiat Agar Anak tak Salah Gunakan Teknologi

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Dwi Murdaningsih
Orang tua perlu mengajarkan tanggung jawab ke anak, termasuk mengenai apa yang dibicarakan atau dilihatnya di gadget.
Foto: ist
Orang tua perlu mengajarkan tanggung jawab ke anak, termasuk mengenai apa yang dibicarakan atau dilihatnya di gadget.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perkembangan informasi dan teknologi (IT) dalam seluruh lini kehidupan tak pernah bisa dibendung. Bahkan, hampir sebagian besar anak usia SD di kota besar telah tahu cara menggunakan gawai atau memiliki tablet dan ponsel pintar.

"Supaya tidak salah memanfaatkan, langkah paling penting adalah memberikan pemahaman kepada anak dengan terbuka," ujar Bentovani Nazar, Chief Enterprise Service Delivery Astra Graphia Information Technology yang menjadi pemateri dalam 'Hari Aksi Cerdas 2016' di SDN PejatenTimur 20, Jakarta, belum lama ini.

Pria yang biasa disapa Ben itu menjelaskan, kuncinya adalah tidak membatasi anak dan tak mengekang keinginan berkembangnya. Orang tua perlu memungkinkan anak mengakses teknologi namun dengan pengawasan yang tepat.

Misalnya, menceritakan perkembangan teknologi yang mengagumkan dan memperlihatkan gambaran bagaimana hidup semakin mudah berkat IT. Anak juga bisa didorong berperan dalam perkembangan IT di masa mendatang dengan memperkenalkan berbagai profesi, inovasi, dan kreasi di bidang tersebut sejak dini.

Hal itu juga dilakukan Ben dalam kegiatan CSR Astra Graphia bersama sejumlah anggota ASTRA Infralog lainnya itu. Ia membacakan cerita, mengajak anak bermain gim, dan memutarkan film seru tentang perkembangan IT yang semakin 'wah' sekaligus membuka wawasan para siswa.

Meski demikian, kata ia, akan tetap ada celah untuk hal negatif seketat apapun pengawasan guru dan orang tua. Karenanya, komunikasi antara orang tua dan anak sangat penting agar anak tak coba-coba sendiri atau mengikuti kawan sehingga terjerumus ke dunia bebas.

"Beri pengertian agar anak bijak memilah baik buruk teknologi, komunikasikan juga komitmen dan aturan yang disepakati dalam masing-masing keluarga mengenai pemakaian gawai di rumah," kata Ben yang aktif menjadi pengajar di berbagai kampus dan komunitas itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement