REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai negara dengan beragam kultur dan kepercayaan, perbedaan pandang merupakan hal yang sangat jamak di Indonesia. Jangankan dari agama yang berbeda, dalam satu agama yang sama pun perbedaan pandangan kerap terjadi.
Keninga Pictures mencoba membingkai hal tersebut dalam sebuah film drama berjudul Bid'ah Cinta. Film ini berkisah hubungan dua sejoli yang dibalut berbagai persoalan terkait pemahaman agama yang berbeda.
Bid'ah Cinta mengisahkan hubungan asmara antara seorang gadis cantik Khalida (Ayushita) dan Kamal (Dimas Aditya) dengan latar sebuah perkampungan Betawi. Kisah cinta Khalida dan Kamal layaknya Romeo dan Juliet, terbentur restu kedua keluarga.
Namun berbedanya, Bid'ah Cinta memasukkan unsur perbedaan pandangan dari keluarga dengan pemahaman Islam puritan dan Islam tradisional. Mereka mempermasalahkan beberapa hal terkait bid'ah seperti perayaan Maulid Nabi, Malam Nisyfu Sya'ban, doa Qunut hingga tahlilan. Praktik-praktik tersebut memang kerap dikait-kaitkan dengan bid'ah.
Persoalan perbedaan pandangan inilah yang menyeret hubungan Kamal dan Khalida ke pusaran konflik. Sang sutradara, Nurman Hakim, melalui film ini mencoba mengangkat fenomena bid'ah yang kerap jadi polemik di masyarakat, namun dikemas dengan sentuhan humor. Bid'ah merupakan perbuatan yang dikerjakan tidak menurut contoh yang sudah ditetapkan, termasuk menambah atau mengurangi ketetapan.
"Bagi saya, ini bukan tema sensitif. Bid’ah merupakan persoalan abadi. Sudah akrab di kalangan masyarakat Muslim. Dan beberapa tahun belakangan ini, isu bid’ah menghangat di kalangan masyarakat Islam," ujar sutradara yang sebelumnya dikenal dengan film 3 Doa 3 Cinta ini.
Produser Eksekutif Kaninga Pictures, Willawati mengatakan, penonton diharapkan terhibur melalui balutan humor dalam film Bid'ah Cinta. Kisah drama percintaan Kamal dan Khalida juga tak hanya tampil romantis, tapi penuh polemik.
Willawati menegaskan, film ini tak hanya sekadar untuk menghibur penonton, tapi juga ingin menyampaikan banyak pesan. Salah satunya bahwa perbedaan pemahaman soal agama tak akan menjadi polemik jika umat mengedepankan toleransi dan saling menghargai.
"Perbedaan itu keniscayaan. Tapi perbedaan akan menjadi indah jika kita tak melupakan cinta," ujar Willawati.
Film Bid'ah Cinta telah merampungkan proses syuting mereka sejak pertengahan 2016, lalu. Film karya Nurman Hakim ini rencananya tayang pada awal 2017.
Sejumlah nama besar seperti Jajang C. Noer dan Dewi Irawan, Ibnu Jamil, Tanta Ginting, Alex Abbad, Ade Firman Hakim hingga Yoga Pratama mengisi daftar pemain Bid'ah Cinta.