Kamis 29 Sep 2016 11:30 WIB

Aceh, Sumbar dan NTB Mengincar World Halal Tourism Award

Rep: Fuji Pratiwi, Winda Destiana/ Red: Irwan Kelana
Masjid Raya Baiturrahman Aceh
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Masjid Raya Baiturrahman Aceh

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Aceh mendapatkan hasil manis dalam Kompetisi  Pariwisata Halal Nasional (KPHN)  2016 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata bersama Tim Percepatan dan Pengembangan Pariwisata Halal (TP3H). Dalam pengumuman “Anugerah Pariwisata Halal Terbaik”  yang disampaikan oleh Ketua TP3H Riyanto Sofyan di Jakarta, Rabu (21/9/2016), Aceh berhasil merebut juara tiga kategori dari total 15 kategori yang diperlombakan.

“Alhamdulillah kami berhasil meraih tiga kategori terbaik, yaitu Aceh sebagai Destinasi Budaya Ramah Wisatawan Muslim Terbaik, Masjid Raya Baiturrahman sebagai Kategori Daya Tarik Wisata Terbaik, dan Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda sebagai Airport Ramah Wisatawan Muslim Terbaik. Ini adalah kemenangan kita semua,” ujar Gubernur Nangroe Aceh Darussalam (NAD) Gubernur Zaini Abdullah pekan lalu.

Keberhasilan Aceh pada KPHN 2016 ini menjadikan Aceh bersama beberapa provinsi lainnya sebagai perwakilan Indonesia untuk bersaing pada tingkat internasional (World Halal Tourism Award atau WHTA) yang akan berlangsung di Abu Dhabi. “Dalam hal ini, Indonesia akan mengikuti 10 kategori dengan target menang lima kategori,” tuur Riyanto.

Terkait hal tersebut, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Reza Reza mengajak semua pihak untuk dapat membuktikan bahwa Aceh siap bersaing di tingkat internasional melalui voting sebagaimana yang dilaksanakan pada KPHN  2016 lalu. "Ayo buktikan Aceh siap bersaing kembali secara internasional melalui voting mulai tanggal 17 Oktober hingga 25 November 2016 mendatang," kata Reza Pahlevi  di Banda Aceh, Senin (26/9/2016).

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengingatkan agar kawasan di Masjid Raya Baiturrahman yang sudah menjadi juara dalam Kategori Daya Tarik Wisata Terbaik itu segera ditata yang baik. Dibuat seperti Mekkah, yang di sekelilingnya menjadi pusat jalan-jalan jamaah haji maupun umrah siang dan malam. Ada tempat yang luas, bersih, bagus untuk berkumpul, bermain, belanja, kuliner dan aktivitas lain seperti di Makkah. “Itu akan menjadi daya tarik yang sangat kuat,” kata Arief Yahya.

Sumatera Barat menjadi pemenang KPHN 2016 di empat kategori yakni kategori destinasi wisata halal terbaik, destinasi kuliner terbaik, restoran halal terbaik oleh Rumah Makan Lamun Ombak Padang Sumatera Barat, dan biro perjalanan wisata halal terbaik oleh Ero Tour Sumatera Barat.

Menyusul kemenangan sebagai destinasi wisata halal dalam KPHN 2016, Sumatera Barat ingin terus memoles diri menjadi lebih baik. Peningkatan standar fasilitas diharapkan tak hanya membuat nyaman wisatawan Muslim domestik, tapi juga internasional.

"Hal yang berkaitan dengan wisata halal bukan hal yang baru di Sumbar, tapi memang butuh peningkatan standar sehingga pariwisata yang semula punya korelasi negatif, kini mengalami reposisi dan masyarakat merasa yakin untuk mendukung karena sesuai kultur,'' tutur  Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sumbar Didit P Santoso melalui telepon, Kamis (22/9/2016).

Riyanto mengemukakan, setelah diumumkan jadi pemenang empat kategori di KPHN  2016, Sumatera Barat masih punya pekerjaan rumah untuk dibenahi. Sebab peluang pengembangan wisata halal di Sumatera Barat masih besar. “Atraksi, amenitas dan aksesibilitas jadi tiga poin utama pengembangan suatu destinasi wisata, termasuk untuk wisata halal. Sumbar harus punya atraksi, amenitas, dan aksesibilitas ramah Muslim kelas dunia semua. Karena itu  perlu upaya maksimal,'' kata Riyanto Sofyan.

NTB memenangkan empat penghargaan KPHN, yakni Resort Ramah Wisatawan Muslim Terbaik (Novotel Lombok Resort & Villas), Website Travel Ramah Wisatawan Muslim Terbaik yaitu Wonderful Lomboksumbawa (www.wonderfullomboksumbawa.com), Destinasi Bulan Madu Ramah Wisatawan Muslim Terbaik (Kawasan Lembah Sembalun) dan Kuliner Halal Khas Daerah Terbaik (Ayam Taliwang Moerad).

Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat Lalu M. Fauzal mengatakan, kemenangan NTB di KPHN jadi bentuk apresiasi dan kepercayaan masyarakat bahwa apa yang dilakukan NTB dalam pengembangan wisata halal sudah di jalur yang tepat.

NTB menyadari masih ada hal-hal yang harus dibenahi, terutama daerah yang akan dimajukan ke World Halal Tourism Awards (WHTA) 2016 ini. ''Menuju ke WHTA, Sembalun kami persiapkan dan benahi. Infrastruktur seperti jalan juga diperbaiki,'' kata Lalu M Fauzal melalui telepon, Jumat (23/9/2016).

Hotel-hotel yang ada di Sembalun, lanjut Fauzal, masih kelas melati plus, tapi sudah ada yang memberi layanan setara hotel bintang satu. Namun, mereka belum bisa dinaikkan jadi hotel bintang satu. ''Tidak apa-apa karena konsepnya jadi menyatu dengan kultur masyarakat. Kealamian ini masih dipertahankan,'' ungkap dia.

Mempersiapkan pemenangan di WHTA 2016, Pemerintah Daerah NTB sudah melauching gerakan pesona Indonesia bersama komunitas blogger. Fauzal   berharap para blogger bisa membantu promosikan Indonesia dan NTB.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement